Dian Inggrawati, Gadis Tunarungu yang Menang Tiga Besar di Ajang Miss Deaf World 2011
Berangkat dengan Biaya Sendiri, Menang berkat Tarian Betawi
Kamis, 22 September 2011 – 08:08 WIB
Berbekal keyakinan kuat, Dian terbang ke Praha bersama ibunya dan pendamping dari Yayasan Sehjira pada 30 Juni lalu. Sebelum berangkat, Ida menyatakan mengalami kesulitan untuk pengurusan visa berkunjung ke Praha. Dia menjelaskan, saat itu tidak ada satu pun lembaga pemerintahan yang mendukungnya. Bahkan, Ida mengatakan menginap semalam untuk mengurus visa tersebut. "Kami murni berangkat mandiri," jelas Ida.
Layaknya kontes-kontes kecantikan pada umumnya, setiba di Praha, gadis yang bisu-tuli sejak lahir tersebut menjalani masa karantina. Selama masa itu, Ida menjelaskan bahwa panitia sangat menekankan penanaman rasa percaya diri dan sopan santun. Penanaman sifat-sifat itu dilakukan dengan beragam kegiatan. Mulai pembelajaran di ruang kelas hingga kegiatan outbound.
Selama menjalani masa karantina itu, Dian tampak cepat beradaptasi dengan sesama penyandang tunarungu dari penjuru dunia. Ida menjelaskan, para peserta kontes sering saling membantu dalam memecahkan persoalan tertentu.
Misalnya, ketika ada peserta dari negara lain yang kesulitan memahami bahasa isyarat tunarungu yang sesuai dengan standar internasional, rekan lain tidak segan-segan membantu. Meski sejatinya mereka berkompetisi, persaingan hanya terjadi jika sudah berada di atas panggung. Di balik panggung, mereka terlihat seperti saudara.
Berkat Dian Inggrawati, Indonesia berhasil meraih penghargaan sebagai runner-up II kontes kecantikan Miss Deaf World 2011. Ajang ratu sejagat yang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408