Dian Inggrawati, Gadis Tunarungu yang Menang Tiga Besar di Ajang Miss Deaf World 2011
Berangkat dengan Biaya Sendiri, Menang berkat Tarian Betawi
Kamis, 22 September 2011 – 08:08 WIB
Dian juga kurang begitu memahami bahasa tunarungu internasional. Pendengaran Dian tidak 100 persen hilang. Dian mengaku kepada ibunya bisa sedikit mendengar ketika menggunakan alat bantu dengar yang dipasang di telinga kanannya.
Saat tiba malam penganugerahan yang dihelat pada 8 Juli, Dian, Ida, dan pendamping dari Yayasan Sehjira diselimuti kegalauan. "Kami punya beban karena Dian harus tampil maksimal," jelas Ida. Malam puncak acara itu diselenggarakan di sebuah gedung pertunjukan di Praha. Laporan dari penyelenggara menyebutkan, total ada 700 penonton yang hadir saat itu. Malam itu Dian dan peserta lain harus unjuk gigi. Seluruh peserta wajib membawakan keahlian masing-masing yang juga bisa dikombinasikan dengan budaya negara masing-masing.
Malam itu sulung di antara tiga bersaudara tersebut membawakan tarian Betawi dalam balutan busana karya Anne Avantie. Ida menjelaskan, dengan iringan musik untuk tarian Betawi, Dian tampil nyaris sempurna. "Saya merasa, semua penonton terpikat," ucap Ida.
Meski tampil bagus, Dian masih cemas. Sebab, kontestan lain juga terlihat memukau juri dan penonton. Misalnya, delegasi Prancis July Duffrece beraksi menjadi seorang penunggang kuda andal. Sedangkan wakil Siprus Christiana Tsangara menampilkan kebolehan bermain basket. Wakil Korea Selatan, Mongolia, Brazil, dan Meksiko juga unjuk gigi dengan menampilkan tarian adat negara masing-masing.
Berkat Dian Inggrawati, Indonesia berhasil meraih penghargaan sebagai runner-up II kontes kecantikan Miss Deaf World 2011. Ajang ratu sejagat yang
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408