Diana Abbas Thalib-Hidayat Nurwahid setelah Kelahiran Bayi Kembar
Ingin si Kembar Jadi Atlet Ganda Bulu Tangkis
Rabu, 29 April 2009 – 06:42 WIB

Diana Abbas Thalib-Hidayat Nurwahid setelah Kelahiran Bayi Kembar
Wanita cantik keturunan Arab itu tampak rapi dengan baju cokelat panjang, warnanya serasi dengan paduan jilbab cokelat. Direktur RSIA Bunda Aliyah juga senang berat badannya berangsur-angsur turun sejak melahirkan. Selama hamil, berat badan Diana naik 30 kilogram. Tak urung berat badan Diana sempat di atas 100 kilogram.
Namun, pasca melahirkan, berat badannya perlahan menyusut dan sudah berkurang 15 kilogram. ''Ternyata banyak cairan tubuh yang tertimbun. Cairan itu terus keluar lewat air seni,'' tuturnya. Kebetulan siang kemarin, Diana ingin menjenguk anaknya di ruang NICU (neonatal intensive care unit), ruang perawatan bagi bayi berusia 0-12 bulan. Di ruang itu dua buah hatinya dirawat. Maklum, Daffa Muhammad Hidayat dan Daffi Muhammad Hidayat -nama kedua bayinya- lahir prematur. Kelahiran Daffa-Daffi hanya terpaut satu menit.
Diana melahirkan kedua bayinya melalui operasi caesar pada minggu ke-32. Padahal, normal kelahiran bayi terjadi pada minggu ke-37. Berat badan Daffa saat lahir adalah 2 kilogram, sedangkan Daffi 1,8 kilogram. Karena itu, mereka harus dirawat di inkubator.
Begitu melihat kedua bayinya, wajah Diana semakin berbinar. Daffa-Daffi berada di ruang terpisah kendati berdampingan. Diana memasuki ruang Daffa terlebih dahulu. Dia begitu bahagia saat melihat Daffa terbangun. Diana membersihkan tangannya dengan cairan pembersih. Kemudian, melalui lubang kecil inkubator dia memasukkan tangannya dan menggerak-gerakkan tangan Daffa.
Mengandung bayi kembar di usia 42 tahun tidak mudah bagi Diana Abbas Thalib. Terutama saat berkeliling daerah mendampingi suami, Hidayat Nurwahid,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu