Diana Abbas Thalib-Hidayat Nurwahid setelah Kelahiran Bayi Kembar
Ingin si Kembar Jadi Atlet Ganda Bulu Tangkis
Rabu, 29 April 2009 – 06:42 WIB

Diana Abbas Thalib-Hidayat Nurwahid setelah Kelahiran Bayi Kembar
''Halo Nak, nih Mama.... Duh, bangun ya,'' ucap Diana. Sesekali dia mengajak anaknya bercanda. Selesai dengan Daffa, Diana menghampiri Daffi. Alumnus Fakultas Kedokteran UKI itu membelai buah hatinya. Setelah menjenguk kedua putranya, Diana mendoakan mereka. ''Mudah-mudahan mereka tumbuh menjadi anak yang saleh,'' ujarnya.
Diana begitu takjub sekaligus merasa bersyukur bisa dikaruniai dua anak lagi. Hidayat dan Diana menikah pada 10 Mei 2008 lalu. Sebelumnya, pasangan Hidayat-Diana sudah memiliki lima anak. Hidayat memiliki empat anak dari perkawinan pertama. Sedangkan Diana mempunyai satu anak dari perkawinan pertamanya juga. Karena itu, begitu tahu dirinya positif hamil ketika Idul Fitri 2008 lalu, Diana begitu terkejut. ''Saya dan Bapak (Hidayat, Red) terkejut. Lalu, kami sujud syukur,'' ujarnya.
Diana merasa terkejut lantaran hamil di usia yang sudah dibilang cukup rawan untuk melahirkan. Rasa terkejutnya muncul lagi delapan minggu kemudian ketika dia menjalani pemeriksaan USG (ultrasonografi) empat dimensi dan mengetahui bahwa janinnya kembar. ''Laki-laki pula. Rasa terkejut kami tak henti-henti. Hamil saja sudah surprise, apalagi kembar,'' ucapnya.
Lantaran mengandung bayi kembar dan masa kehamilan dia cukup rawan, oleh dokter Diana disarankan banyak beristirahat. ''Saya memang dokter, tapi harus menuruti nasihat dokter juga,'' ujarnya. Diana pun mengurangi aktivitas sehari-hari. Termasuk di dalamnya intensitas mendampingi sang suami dalam berbagai acara.
Mengandung bayi kembar di usia 42 tahun tidak mudah bagi Diana Abbas Thalib. Terutama saat berkeliling daerah mendampingi suami, Hidayat Nurwahid,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu