Diana Abbas Thalib-Hidayat Nurwahid setelah Kelahiran Bayi Kembar
Ingin si Kembar Jadi Atlet Ganda Bulu Tangkis
Rabu, 29 April 2009 – 06:42 WIB
Menginjak minggu ke-20, risiko kehamilannya semakin besar. Tak urung Diana berupaya menjaga kondisi tubuhnya. Menu bergizi wajib dia lahap. Diana juga menghindari obat-obatan yang bisa memicu gugurnya janin. Dia rajin mengonsumsi susu dan protein. ''Selama hamil saya kekurangan banyak protein,'' ujarnya.
Ketika menjalani pemeriksaan janin pada minggu ke-32 di RSPI, diketahui bahwa kondisi kehamilannya kurang baik. Dokter pun lantas memutuskan melakukan terminasi (pengakhiran kehamilan). Tim dokter memutuskan agar Diana segera menjalani operasi caesar. Selama proses melahirkan, Hidayat dengan setia terus mendampingi sang istri. Sementara kelima anak dan keluarga menunggu di luar kamar operasi. Lahirlah dua bayi kembar itu pada Rabu (15/4) lalu pukul 22.17. Hidayat-Diana merasa amat bersyukur karena kedua anaknya selamat.
Hidayat begitu bangga dengan dua jagoannya. Apalagi, kendati lahir prematur, dua buah hatinya terlihat kuat. Hidayat berkeinginan kelak buah hatinya menjadi atlet bulu tangkis ganda. Bahkan, saat ini dia sudah mempersiapkan pelatih buat kedua jagoannya itu. ''Bapak amat terobsesi menjadi atlet bulu tangkis. Hanya, dia tidak sempat. Karena itu, ingin anak-anaknya nanti bisa jadi atlet,'' tutur alumnus Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat UI itu.
Pasca kelahiran kedua anaknya, Hidayat kembali fokus terhadap pekerjaan. Maklum, dia digadang-gadang sebagai calon wakil presiden (cawapres) yang diusulkan PKS untuk mendampingi Presiden SBY. ''Bapak hari ini mulai ke luar kota. Sekarang saja sedang di Surabaya. Ada acara amal,'' terangnya.
Mengandung bayi kembar di usia 42 tahun tidak mudah bagi Diana Abbas Thalib. Terutama saat berkeliling daerah mendampingi suami, Hidayat Nurwahid,
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408