Diancam Dipenggal Abu Sayyaf, Satu WNI Berhasil Kabur
Namun, itu tidak mudah dilakukan karena mereka butuh lebih banyak solar karena harus menambah perjalanan jadi 12 jam. Bermodal pengalaman yang selalu aman saat mengantar batubara sebelumnya, mereka nekat melewati perairan Jolo Tawi Tawi. Akhirnya, perjalanan mereka dihentikan oleh kelompok Abu Sayaf.
Selama dua bulan mereka disandera bersama tiga ABK kapal LLD113/5/F berbendera Malaysia yang ditawan sejak minggu pertama Juli. Kaburnya Sofyan, membuat sandera dari awak kapal milik PT Rusianto Bersaudara itu menyisakan nahkoda Ferry Arifin, Mahbrur Dahri, Edi Suryono, Ismail, M. Nasir dan Robin Piter.
Hingga kemarin, Iqbal menerangkan bahwa tim gabungan dari Kedutaan Besar RI (KBRI) Manila dan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Davao sudah standby di Kota Zamboanga, Filipina. Mereka pun sudah menunggu jika Sofyan sudah melalui proses pemeriksaan oleh Kepolisian Provinsi Sulu.
Selain itu, dia pun tetap berusaha memastikan keselamatan ABK-WNI lainnya. Hal tersebut dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk dengan meminta pemerintah Filipina melakukan gencatan senjata dengan Abu Sayyaf demi keselamatan sandera.
Pasalnya, minggu lalu dikabarkan bahwa militer Filipina sedang berkonflik dengan Abu Sayyaf. ’’Kami memproleh info bahwa sejak dua hari lalu (15/8) gencatan senjata dilakukan,’’ ungkapnya.
Kabar tersebut pun disambut gembira oleh sang istri, Sir Dewi. Saat dihubungi oleh Jawa Pos, dia mengaku justru tahu pertama kali dari salah seorang wartawan. Saat itu dia kaget menerima telepon yang menanyakan apakah benar dia istri Sofyan.
’’Saat saya jawab, dia bilang saya harus bersyukur karena suami saya selamat dan sudah lolos,’’ jelasnya.
Setelah itu, barulah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menelpon untuk ikut mengucapkan selamat kepada Dewi. Sayangnya, Dewi hanya bisa pasrah untuk menunggu sang kepala rumah tangga untuk pulang ke Talakar, Sulawesi Selatan.
JAKARTA – Muhamad Sofyan, salah satu anak buah kapal (ABK) TB Charles yang sandera kelompok Abu Sayyaf, lolos dari sekapan perompak itu. Saat
- Sejumlah Wilayah Ini Wajib Waspada karena Efek Erupsi Gunung Semeru
- Jasa Raharja & Korlantas Polri Survei Kesiapan Pengamanan Nataru
- 3 Siswa SMKN 4 Semarang yang Ditembak Polisi Itu Anak Saleh, Remaja Masjid, dan Paskibraka
- 6 Penasaran soal Gaji Guru Honorer Naik Rp2 Juta, PNS & PPPK 100% Gapok
- Dukung Deklarasi Bersama Istiqlal, UID Serukan Tri Hita Karana Universal
- 5 Berita Terpopuler: Honorer Sudah dapat Pembekalan Kepegawaian, Jangan Lupa Cetak Kartu Seleksi PPPK