Diancam Haji Lulung, Ahok: Kita Lihat Siapa yang Binasa
Demi Prinsip, Siap Tak Direstui Dewan
jpnn.com - JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku tidak takut dengan berbagai ancaman yang ditebar oleh anggota DPRD DKI Jakarta. Ahok bahkan siap tidak mendapat restu dewan untuk jadi gubernur demi mempertahankan prinsipnya.
"Gak usah ditanggapi lah," cetus Ahok singkat kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (12/9).
Namun mantan Bupati Belitung Timur itu mengingatkan bahwa pengangkatan dirinya sudah diatur oleh Undang-Undang. Sementara, restu DPRD hanya merupakan formalitas saja. "Kalau saya gak dilantik juga gak apa-apa kok. Saya jadi plt gubernur terus juga gak apa-apa, cuma selisih gaji doang dikit," tegasnya.
Dengan gaya ceplas ceplos khasnya, Ahok malah menantang balik para anggota DPRD yang mengancamnya. "Membinasakan karir? Kita liat aja siapa yang karirnya binasa," pungkas mantan politisi Partai Gerindra itu.
Seperti diketahui, Ahok menolak mekanisme pemilihan kepala daerah oleh DPRD. Salah satu alasannya karena takut dijadikan sapi perahan oleh anggota dewan.
Pernyataanya tersebut menuai kecaman sejumlah legislator ibu kota. Salah satunya legislator asal PPP, Abraham Lunggana alias Haji Lulung yang mengancam akan membinasakan karir Ahok. "Ahok itu harus dibinasakan, binasakan karirnya jadi wakil gubernur," ujar Lulung di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Kamis (11/9). (dil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, mengaku tidak takut dengan berbagai ancaman yang ditebar oleh anggota DPRD DKI Jakarta.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Eks Tim Mawar Kenang Presiden Prabowo yang Rela Korbankan Diri demi TNI
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?