Diancam Jokowi, Rini Malah Unjuk Gigi

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyindir kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, yang dinilai lambat sehingga perekonomian di Indonesia melemah. Hal tersebut diungkap Jokowi saat menghadiri acara 38 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia di Gedung Bursa, Jakarta.
"Kalau BUMN-nya lambat harus dilihat, direksi BUMN kah atau menterinya. Kalau direksinya akan kami ganti, kalau menterinya juga gitu. Saya simple saja berfikirnya," tutur mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Lalu apa tanggapan Rini mendengar kinerja buruknya disindir? Ditemui di acara yang sama, mantan menteri perindustrian ini lantas memamerkan (unjuk gigi) apa saja yang sudah dia lakukan selama memimpin perusahaan pelat melah.
"Kan sudah terlihat, apa yang kami lakukan dalam infrastruktur. Kuala Tanjung, jalan Tol Bakauheni ke Palembang dan ke pelabuhan bagaimana. Itu kan program yang didorong untuk mempercepat investasi," ujar Rini di Jakarta, Senin (10/8).
Selain itu, ia juga mendorong para direksi agar turun langsung ke lapangan setiap minggunya. Dengan tujuan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di lapangan. "Direksi BUMN terutama yang di infrastruktur juga kami dorong," kata wanita yang lahir di Maryland Amerika Serikat ini.
Selebihnya, Rini enggan berkomentar saat ditanya kemungkinan dirinya bakal menjadi salah satu menteri yang direshuffle, karena dinilai berkinerja buruk. (chi/jpnn)
JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyindir kinerja Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, yang dinilai lambat sehingga perekonomian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ajudan Kapolri Tempeleng Jurnalis, Pengamat: Nilai Humanis Hanya Jargon
- Pengamat: Ada Operasi Politik Menghancurkan Orang-Orang Kepercayaan Presiden Prabowo
- Jatam Sulteng Desak Perusahaan Lakukan Reklamasi di Bekas Tambang Nikel
- Prof Deby Vinski Pimpin Kongres Kedokteran Regeneratif di Eropa
- Alasan One Way Nasional Belum Dicabut Meski 80 Persen Pemudik Sudah Tiba di Jakarta
- Kasus Penyunatan Uang Kompensasi Sopir Angkot di Bogor Masuk Proses Hukum