Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
Pusing, Konstituen Sering Minta Uang
Rabu, 06 Oktober 2010 – 05:25 WIB

Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
Nurul yang mewakili dapil Jawa Barat VII "Purwakarta, Karawang, dan Bekasi" duduk sebagai anggota Komisi II DPR.
Baca Juga:
Dalam acara yang diselenggarakan Centre for Electoral Reform (Cetro) itu, turut hadir sejumlah anggota dewan lain. Di antaranya, Ida Fauziah (PKB), Hendrawan Supratikno (PDIP), dan M. Romahurmuziy (PPP). Mereka juga mengungkap cerita yang tak jauh berbeda.
Ida Fauziah mengatakan, setiap hari selalu ada permintaan agar dirinya menjadi pembicara atau penceramah dalam suatu acara. Tapi, nyaris tak ada panggung yang diberikan secara gratis. "Selain menjadi penceramah, saya diminta membiayainya," kata ketua umum Fatayat NU itu, lantas tersenyum.
Dia juga sangat hafal pola-pola yang dipakai konstituen saat meminta uang. "Kalau menjelang tahun ajaran baru, kalimat SMS-nya anak saya pintar, tapi tidak bisa sekolah. Kalau musim Lebaran, SMS yang masuk berbunyi bagaimana saya bisa mudik. Pasti seperti itu. Kalau saya tidak bisa merespons, SMS berikutnya lebih kejam," kata wakil dari Jawa Timur VIII yang mencakup Jombang, Nganjuk, Madiun, dan Mojokerto itu.
JAKARTA - Tidak mudah menjadi wakil rakyat. Tak hanya disorot karena kinerja buruk dan citra kurang baik. Sebagian besar anggota DPR itu juga menyatakan
BERITA TERKAIT
- Ma'ruf Amin Nilai Isu Matahari Kembar Bukan Ancaman bagi Pemerintahan Prabowo
- Soal Ganti Wapres, PSI Minta Para Purnawirawan Hormati Kedaulatan Rakyat
- Hasil PSU Pilkada Siak Digugat, Bahlil: Golkar Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal
- Ketum Golkar soal Pilkada Siak 2024: Perempuan Muda Menang 2 Kali, Luar Biasa, Wajib Dikawal
- SCL Taktika Paparkan Hasil Quick Count Aulia-Rendi
- Ini Respons Ketua MPR Ahmad Muzani soal Usulan 3 April jadi Hari NKRI