Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres

Pusing, Konstituen Sering Minta Uang

Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
Dianggap ATM, Wakil Rakyat Stres
Menurut Ida, kondisi yang cenderung negatif itu harus disehatkan melalui pendidikan politik yang masif. "Inilah peran DPR, pemerintah, dan partai politik," tegas ibu kelahiran Mojokerto, 17 Juli 1969, tersebut.

Hendrawan Supratikno mengatakan, dirinya memiliki buku catatan tebal berisi aspirasi masyarakat dari dapil yang diwakilinya. Dalam Pemilu 2009, dia maju dari dapil Jawa Tengah X yang mencakup Batang, Pekalongan, Pemalang, dan Kota Pekalongan. Namun, dia menyatakan tidak memiliki "amunisi" yang cukup untuk memenuhinya.

"Mulai desa ini mau apa, bahkan keluarga itu minta apa, saya tahu. Mulai operasi mata sampai yang lainnya. Tapi, bagaimana memenuhinya. Saya tidak punya uang," ujar anggota Komisi VI DPR itu.

Dia mengaku kecewa sewaktu berkembang wacana mengenai dana aspirasi, DPR langsung diteriaki maling. "Padahal, anggaran APBN yang sampai ke rakyat itu sudah disunat 60 persen sama makelar atau kontraktor," sindirnya.

JAKARTA - Tidak mudah menjadi wakil rakyat. Tak hanya disorot karena kinerja buruk dan citra kurang baik. Sebagian besar anggota DPR itu juga menyatakan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News