Dianggap Bermanuver, Menteri Asal PKS Layak Dicopot
Sabtu, 15 Oktober 2011 – 01:23 WIB
JAKARTA - Ketua Harian Jaringan Nasional, Jakobus E Kurniawan menilai prilaku elit partai politik menjelang reshuffle kabinet makin memperlihatkan ketidakpahamannya terhadap sistem presidensil kabinet. Menurut Jakobus, hal itu dapat dilihat dari berbagai manuver politik yang dibuat oleh elit parpol yang tergabung dalam koalisi pendukung pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Setiap hari menjelang reshuffle tidak hentinya elit partai politik bermanuver dengan berbagai pernyataan politik yang ujung-ujungnya mempertahankan kursi mereka masing-masing di kabinet," kata Jakobus E Kurniawan, di Jakarta, Jumat (14/10).
Padahal lanjutnya, berbagai manuver politik tersebut sesungguhnya menunjukkan sikap ketidakpahaman kader PKS terhadap sistem presidensil sebagaimana yang diperintahkan oleh konstitusi. Bahkan, keterbukaan presiden terhadap rencana reshuffle yang memberikan ruang konsultasi kepada elit parpol pun ditafsirkan sebagai isyarat bahwa presiden berkewajiban mengajak bicara elit parpol koalisi sebelum reshuffle dieksekusi.
"Padahal itu hanya soal etika berpolitik koalisi, sementara reshuffle ditujukan untuk memaksimalkan kinerja kabinet karena salah satu anggota koalisinya yaitu PKS selama ini justru lebih banyak menjadi beban politik bagi presiden", ungkap Jakobus E Kurniawan.
JAKARTA - Ketua Harian Jaringan Nasional, Jakobus E Kurniawan menilai prilaku elit partai politik menjelang reshuffle kabinet makin memperlihatkan
BERITA TERKAIT
- Pererat Hubungan Antar-Negara, Perpustakaan Soekarno Garden Bakal Dibangun di Uzbekistan
- Polisi Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang, Keluarga Korban Lapor ke Polda Jateng
- Begini Nasib Aipda R, Polisi yang Tembak Mati Siswa SMKN 4 Semarang
- Kalah di Quick Count, Ridwan Kamil Masih Tunggu Hasil dari KPU
- Siswa SMK Tewas Ditembak Polisi, Menteri HAM Bereaksi Begini
- Keluarga Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Mengadu ke Polda Jateng