Dianggap Dekat Cikeas, Putut Ditolak jadi Kapolri
Jumat, 28 Juni 2013 – 16:08 WIB
JAKARTA - Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Keadilan (Gerak) Indonesia menolak pencalonan Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno sebagai pengganti Kapolri Jenderal Timur Pradopo. Penolakan itu diwujudkan dalam bentuk aksi di Mabes Polri, Jumat (28/6).
Koordinator Aksi Gerak Indonesia, Teddy mengatakan penolakan itu didasari atas tindakan represif pihak kepolisian dibawah komando Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno dalam menjaga demonstrasi penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pekan lalu. Kata dia, tindakan represif itu merupakan bukti
"Apa yang dilakukan oleh pihak kepolisian dalam mengamankan para demonstran kemarin jelas telah mencederai demokrasi. Kami meminta Irjen Putut Bayuseno untuk dicopot dari jabatannya," kata Kordinator Aksi, Teddy saat orasi, Jumat (28/6).
Tidak hanya itu, Teddy juga mengatakan berbagai jabatan startegis yang diperoleh Putut selama ini diduga ada kaitannya, sosok Putut dekat dengan Cikeas. Karena pernah menjabat sebagai ajudan Presiden SBY pada tahun 2004-2009.
JAKARTA - Mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat untuk Keadilan (Gerak) Indonesia menolak pencalonan Kapolda Metro Jaya, Irjen Putut Bayuseno
BERITA TERKAIT
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang