Dianggap Gila, Kini Bikin Industri Kerupuk Mangrove

Dianggap Gila, Kini Bikin Industri Kerupuk Mangrove
AKTIVIS MANGROVE - Ketua Kelompok Perempuan Muara Tanjung Jumiati ditemui di Jakarta. Ia berdiri di samping foto-foto kegiatannya di desa Sei Nagalawan, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara. FOTO: Henny Galla Pradana / JAWA POS
Sekarang, kata Jumiati, masyarakat mudah menemukan kepiting batu disela akar-akar mangrove. Ikan semilan, kerang lokan, dan berbagai binatang laut hidup di hutan mangrove tersebut.

"Melaut kini sudah tidak perlu jauh-jauh lagi. Satu mil saja sudah dapat banyak ikan," jelasnya lantas tersenyum.

Masyarakat Muara Tanjung yang awalnya memalingkan muka kini mengakui ide brilian Jumiati. Dia tak hanya membahagiakan keluarga dan warga desanya, tujuh hektare di antara keseluruhan hutan mangrove garapannya saat ini menjadi kawasan ekowisata.

"Di sekitar area yang disebut Kampung Nipah tersebut, dibangun track secara swadaya. Orang pun kini bisa menikmati keindahan mangrove tanpa harus menyeberang. Cukup dengan berjalan kaki di pinggir pantai.

BERKAT kegigihannya berinovasi, Jumiati, warga pesisir pantai Sumatera Utara, mampu menggerakkan perekonomian desa. Dia pun menjadi seorang di antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News