Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia
"Rata-rata kajian itu di hari kerja dan lokasi tidak dekat dengan posisi kantor atau rumah. Biasanya pun, Ustadz yang sering didengar kalo lagi isi kajian, lokasinya jauh seperti di Bandung, Lampung, Bekasi," ungkapnya.
Di sisi lain, saat ini sudah banyak pengajian atau perkumpulan kajian yang rutin mengunggah ulang atau bahkan menyiarkan secara langsung kajian mereka.
"Intinya, akses mudah tanpa harus ke tempat kajiannya. Itu keunggulan kajian online."
Meski demikian, masih ada milenial yang masih menggemari dakwah di masjid dan lebih menyukai dakwah konvensional ini ketimbang kajian online.
Sintaya Fudia (19) mengatakan, ia senang mengikuti kajian langsung di masjid atau di tempat fisik lain karena ia bukan tipikal orang yang senang selalu bersentuhan dengan gawai.
"Saya sukanya ketemu teman-teman secara langsung, dan jika kurang jelas, (kajian di masjid) bisa ditanyakan langsung dan lebih jelas," ujar pelajar di Ngawi, Jawa Timur ini.
"Kalau di online kan kadang kurang jelas dan hanya satu arah."
External Link: Hanan Attaki adalah salah satu Ustadz yang dianggap dekat dengan kaum muda dan rutin melakukan kajian online.
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan