Dianggap Kuno, Dakwah Masjid Mulai Ditinggalkan Milenial Indonesia

"Rata-rata kajian itu di hari kerja dan lokasi tidak dekat dengan posisi kantor atau rumah. Biasanya pun, Ustadz yang sering didengar kalo lagi isi kajian, lokasinya jauh seperti di Bandung, Lampung, Bekasi," ungkapnya.
Di sisi lain, saat ini sudah banyak pengajian atau perkumpulan kajian yang rutin mengunggah ulang atau bahkan menyiarkan secara langsung kajian mereka.
"Intinya, akses mudah tanpa harus ke tempat kajiannya. Itu keunggulan kajian online."
Meski demikian, masih ada milenial yang masih menggemari dakwah di masjid dan lebih menyukai dakwah konvensional ini ketimbang kajian online.
Sintaya Fudia (19) mengatakan, ia senang mengikuti kajian langsung di masjid atau di tempat fisik lain karena ia bukan tipikal orang yang senang selalu bersentuhan dengan gawai.
"Saya sukanya ketemu teman-teman secara langsung, dan jika kurang jelas, (kajian di masjid) bisa ditanyakan langsung dan lebih jelas," ujar pelajar di Ngawi, Jawa Timur ini.
"Kalau di online kan kadang kurang jelas dan hanya satu arah."
External Link: Hanan Attaki adalah salah satu Ustadz yang dianggap dekat dengan kaum muda dan rutin melakukan kajian online.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya