Dianggap Lalai, DPR Minta Pemerintah Arab Saudi Bertanggung Jawab
jpnn.com - JAKARTA - Tragedi jatuhnya Crane di Masjidil Haram, Makkah, yang mengakibatkan puluhan calon jamaah haji dari sejumlah negara termasuk Indonesia meninggal dan luka-luka kritikan Komisi VIII DPR RI.
Wakil Ketua Komisi VIII, Malik Haramain mengatakan kejadian itu sungguh memilukan, sekaligus memprihatinkan. Karena tidak seharusnya alat-alat berat berada di Masjidil Haram saat jutaan umat Islam menunaikan ibadah haji.
"Meskipun jatuhnya crane tersebut diduga karena badai dan angin, tetapi seharusnya pemerintah Arab saudi bisa mengantisipasi hal tersebut. Pemerintah Republik Indonesia juga seharusnya bisa berkoordinasi dalam memastikan keamanan para jamaah haji dari Indonesia," kata Malik di Jakarta, Sabtu (12/9).
Atas musibah yang menimpa saudara muslim tersebut, pihaknya selain menyampaikan rasa duka, juga meminta kepada Pemerintah melalui Kementerian Agama segera mengidentifikasi dan menginformasikan kepada keluarga korban baik yang luka dan meninggal dunia.
Kemudian meminta kepada Kemenag agar merawat dan memberikan pelayanan yang maksimal kepada korban luka dan meninggal dunia di Makkah. Mengajak para keluarga korban agar bersabar dan tetap menunggu informasi dari pemerintah, seraya terus berdoa semoga pemerintah bisa segera mengatasi masalah tersebut.
"Menuntut pemerintah Saudi Arabia agar bertanggung jawab terhadap peristiwa tersebut. Karena seharusnya proyek tersebut bisa dihentikan jika kondisi cuaca dan membahayakan orang di sekitar. Pemerintah Arab Saudi telah lalai dalam hal ini mengabaikan keselamatan para jamaah haji," tegasnya.
Terakhir, politikus Partai Kebangkitan Bangsa itu mengajak umat Islam di Indonesia untuk berdoa, agar kejadian seperti itu tidak terulang lagi di musim haji yang akan datang.(fat/jpnn)
JAKARTA - Tragedi jatuhnya Crane di Masjidil Haram, Makkah, yang mengakibatkan puluhan calon jamaah haji dari sejumlah negara termasuk Indonesia
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tingkatkan Bantuan Pengamanan, PTPN IV Jalin MoU dengan Polda Sumut
- AKP Dadang Iskandar Pembunuh Kasat Reskrim Polres Solok Selatan Terancam Dihukum Mati
- Pertamina Patra Niaga Uji Penggunaan Bioethanol E10 Bersama Toyota dan TRAC
- Polisi yang Ditembak Mati Rekan Sendiri Dapat Kenaikan Pangkat Anumerta dari Kapolri
- Sekte Indonesia Emas Dideklarasikan Untuk Mewujudkan Perubahan Sosial
- PFM Tegaskan Ada 15 Kementerian dan 28 Badan Teknis yang Perlu Diawasi