Dianggap Mbalelo, ITN Segera Disanksi Kemendikbud
jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menurunkan tim investigasi untuk mendalami pelaksanaan Ospek di Universitas Teknologi Nasional (ITN) Malang yang menewaskan seorang mahasiswa barunya, Fikri Dolasmantia Satria.
Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan, Musliar Kasim, menyebutkan, dari hasil investigasi tersebut akan dilihat tingkat kelalaian manajemen kampus. Bahkan sanksi pun tengah disiapkan bagi manajemen.
"Itu sedang turun mereka menginvestigasi, kalau ada kelalaian, kesalahan, kita tegur, kalau perlu diberi sanksi. Kalau kriminal diserahkan ke polisi," kata Musliar menjawab JPNN.com, Senin (16/12).
Dikatakannya, pelaksanaan Ospek seperti yang dilakukan oleh manajemen ITN tidak dibenarkan lagi. Karena sudah banyak kampus yang merubah model ospek terhadap mahasiswa barunya, sehingga ITN dianggap tidak taat aturan (Mbalelo-Jawa).
"Sebenarnya sudah tidak boleh ospek seperti itu, cuma kampus-kampus 'Mbalelo' yang melakukan, di UI tidak seperti itu," tegas Musliar.
Menurut Rektor Universitas Andalas itu, manajemen kampus tidak dibenarkan lagi menyerahkan pelaksanaan ospek mahasiswa baru kepada mahasiswa senior karena mereka sama-sama peserta didik.
Kalaupun mahasiswa senior dilibatkan, sebutnya, maka harus diawasi langsung oleh dosen dan manajemen kampus. "Masak (ospek) diserahkan ke mahasiswa. Itu kesalahan besar, dosen tak hadir (saat ospek). Kalaupun dilibatkan harus didampingi dosen," ujar Musliar.
Ditanya bentuk sanksi yang akan diberikan kepada manajemen kampus ITN, Musliar belum bisa merincinya secara jelas. Namun dia menyebut beberapa sanksi, seperti kementerian akan menolak bila ITN mengajukan pembukaan program studi baru, serta kasus itu akan mengurangi poin penilaian manajemen kampus dalam menjalankan akreditasi.(fat/jpnn)
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menurunkan tim investigasi untuk mendalami pelaksanaan Ospek di Universitas Teknologi Nasional
- Lulus Sidang Promosi, Endang Tirtana Jadi Doktor Administrasi Publik Pertama di UMJ
- 145 Sekolah Belum Finalisasi PDSS, Ribuan Siswa Terancam Gagal SNBP
- Pendaftaran KIP Kuliah 2025 Dibuka, Cermati Syarat & Mekanisme Pendaftarannya
- Mendikdasmen Akui Guru Tak Tergantikan Teknologi, Ada Kabar Gembira Bagi yang Belum Sarjana
- Dosen dan Mahasiswa HI Paramadina Kolaborasi Luncurkan Buku Terbaru
- SMP SIS Cilegon Jadi Sekolah Pertama Berstandar Internasional di Banten Utara