Dianggap Mengganggu, Ratusan Warga Bendigo Tolak Pembangunan Masjid

Dianggap Mengganggu, Ratusan Warga Bendigo Tolak Pembangunan Masjid
Dianggap Mengganggu, Ratusan Warga Bendigo Tolak Pembangunan Masjid

Namun VCAT sedang mempertimbangkan aspek perencanaan dari kasus ini dan apakah lahan industri di Jalan Rowena akan cocok sebagai lokasi masjid.

Dalam sidang VCAT disebut, masjid tersebut akan digunakan untuk shalat lima kali sehari, serta pertemuan masyarakat, upacara perkawinan dan tempat pendidikan agama.

Pengacara Dewan Kota Bendigo, Mini Marcus, berpendapat, proposal pembangunan masjid sesuai dengan kebijakan perencanaan kota.

"Seiring dengan pertumbuhan populasi di Bendigo, bertumbuh pula-lah populasi para pemeluk Islam. Bendigo memiliki salah satu tingkat pertumbuhan penduduk tertinggi di wilayah negara bagian Victoria," jelasnya.

Mini menyampaikan kepada VCAT bahwa Bendigo Timur adalah fokus pembangunan industri di masa depan.

Perencana kota, Stuart McGurn, mengatakan, situs yang diusulkan sebagai lokasi masjid adalah wilayah yang terisolasi dari lahan industri.

"Saya memahami beberapa orang tidak menginginkannya (masjid) demi alasan perencanaan kota. Saya tak menganggapnya cukup atau signifikan," sebut Stuart.

Dalam sidang terpisah yang berlangsung pada saat yang sama, kelompok pendanaan masjid, yakni ‘Misi Islam Australia’, memperkarakan syarat yang diajukan Dewan Kota untuk mengatur jumlah jamaah yang diizinkan berada di masjid pada satu waktu, dan mengenai jam operasional.

Para penentang rencana pembangunan masjid senilai jutaan dolar di Bendigo, Australia, menyuarakan keberatan mereka ke Pengadilan Sipil dan Administratif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News