Dianggap Simbol Negara dan Menggangu, Teroris Bidik Polisi
jpnn.com - JAKARTA - Aksi penembakan polisi oleh teroris bukan saja terjadi di Indonesia. Di beberapa negara di dunia, aksi penembakan terhadap anggota Polri kerap terjadi.
Sebab, teroris menganggap polisi sebagai simbol negara dan musuh yang paling mengganggu aktivitas mereka.
"Polisi adalah (dianggap) simbol negara dan paling mengganggu aktivitas mereka," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Ansya'ad Mbai saat diskusi BNPT dengan media di Jakarta, Kamis (19/12).
Menurut Ansya'ad, penembakan polisi merupakan gejala global. Ia menyebut di Pakistan, Tiongkok, dan Mesir beberapa tahun terakhir ini banyak polisi yang menjadi target penembakan. "Banyak sekali polisi tewas oleh teroris," kata Ansya'ad.
Untuk Indonesia, Ansya'ad mengingatkan, agar kewaspadaan polisi tak boleh kendor. Kendati, polisi tengah memasuki masa transisi dan dituntut untuk tidak terkesan angker, berwatak sipil dan tak mencurigai masyarakat. "Ancaman terhadap kewaspadaan jangan menjadi kendor," terangnya. (boy/jpnn)
JAKARTA - Aksi penembakan polisi oleh teroris bukan saja terjadi di Indonesia. Di beberapa negara di dunia, aksi penembakan terhadap anggota Polri
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AIA Health X Hadir Beri Perlindungan Optimal dengan Harga Terjangkau
- Pengemudi Taksi Ini Bantu Lansia Pulang ke Rumah, Andre: Pahlawan di Jalanan
- Pekan TV Fujian dan MNC Jalin Kerja Sama, Siap Perkenalkan Budaya Quanzhou di Tanah Air
- Jebolan Indonesian Idol Ini Bakal Sepanggung Lagi di Malam Puncak Ulang Tahun MNC Group
- Terima Aspirasi Aliansi Pejuang Seleksi CPNS 2024, Paul Finsen Mayor Berharap Prabowo Turun Tangan
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa