Diaspora Indonesia dan Warga Australia Bersama Membantu Indonesia di Tengah Pandemi

"Jika sesuatu terjadi pada keluarga saya dan saya tidak bisa pulang ... itu akan membuat sangat sedih," kata Santi sambil mencoba menahan air matanya.
Pemerintah Australia telah mengumumkan sejumlah bantuan untuk Indonesia, termasuk memberikan jutaan vaksin AstraZeneca dari pasokan dalam negerinya.
Tapi Dr Jemma Purdey, Adjunct Fellow di Monash University dan Deakin University mengatakan meski bantuan dari Pemerintah Australia tersebut bagus, tapi tak akan cukup.
"Besarnya masalah Indonesia sangat luar biasa," ujar Dr Jemma.
"Kita setiap hari mendengar berita bagaimana Indonesia mengalami kesulitan, juga cerita-cerita dari teman kita yang sakit dan meninggal."
Dr Jemma bersama rekan-rekan akademisi di Australia juga telah mengeluarkan petisi online yang ditujukan kepada Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (DFAT).
"Kita sempat gregetan menunggu Pemerintah Australia untuk bertindak."
"Jadi semacam dorongan bagi mereka melakukan sesuatu," ujar Dr Jemma yang fasih berbicara bahasa Indonesia.
Sejumlah warga dan kelompok diaspora Indonesia yang tinggal di Australia mencari cara untuk dapat membantu Tanah Air mereka menghadapi COVID-19
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Gempa Myanmar, Indonesia Kirim Bantuan Tahap Tiga
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun