Diaz Wayuu
Oleh: Dahlan Iskan
Ketika malam itu Jota mencetak gol, ia merayakannya sambil lari ke dekat pemain cadangan. Kiper cadangan malam itu, Adrian, melemparkan kaus nomor tujuh ke Jota.
Secepat kilat Jota membuka kaus merah kostum Liverpool itu. Ada nomor 7 di situ. Ada nama Diaz di kaus itu. Itulah memang kaus yang seharusnya dipakai Diaz merumput malam itu.
Saya nonton siaran langsungnya. Di Beijing. Saya ikut sedih akan peristiwa yang menimpa orang tua Diaz.
Malam itu Diaz sendiri tidak di lapangan. Juga tidak di rumahnya sendiri di Liverpool utara. Ia berada di kedutaan Kolombia di London.
Di situ Diaz bisa mengikuti perkembangan pencarian ayahnya dari menit ke menit. Pemerintah Kolombia membuka hotline di kedutaan itu untuk Diaz.
Presiden Kolombia menegaskan: seluruh kekuatan terbaik dikerahkan untuk mencari dan membebaskan sang ayah. Titik berat pencarian dilakukan di hutan Perija. Itu di pegunungan. Dekat perbatasan dengan Venezuela.
Perbatasan pun diblokade. Pemerintah sangat khawatir ayah Diaz dibawa menyeberang ke wilayah Venezuela yang lagi tidak stabil.
Kalau itu terjadi lebih sulit lagi. Kolombia lagi jadi Jokowi dan Venezuela Megawatinya. Hubungan kedua negara lagi tidak baik-baik saja. Terutama sejak Venezuela dipimpin Presiden Nicolas Maduro. Kolombia pro-Amerika. Maduro anti-Amerika.