Dibalik Runtuhnya Dominasi Tinju AS
Sabtu, 11 Agustus 2012 – 08:34 WIB
Atas torehan buruk itu, Bartkowski kian khawatir dengan kondisi tinju AS di masa mendatang. Apalagi, Januari lalu, pria berdarah campuran Polandia-AS itu dipanggil Alan Ashley, Chief of Sport Performance Komite Olimpiade AS (USOC), dan Rachel Isaacs, Team Leader of Sport Performance AS.
Baca Juga:
Dalam pertemuan tersebut, kedua petinggi olah raga AS itu menyinggung soal pengurangan dana pembinaan bagi tinju AS tahun depan. Hal tersebut seiring menurunnya prestasi tinju AS. Misalnya di kejuaraan dunia tahun 2011 sekaligus Prakualifikasi Olimpiade. Dari empat petinju yang ditarget lolos ke Olimpiade, AS hanya meloloskan tiga.
"Masih lekat dalam ingatan saya. Mereka menyatakan dana untuk tinju terus menyusut kalau prestasi tinju kian jeblok. Bahkan tidak mungkin, untuk empat tahun ke depan, dana akan dipangkas habis," kenang Bartkowski soal pertemuannya dengan dua orang itu.
Pada tahun 2007 lalu, tinju AS mendapat kucuran dana 1,1 juta dolar AS (Rp 10,3 Miliar) untuk setahun. Angka tersebut menyusut lebih dari setengahnya tiga tahun kemudian lalu. Tinju AS hanya mendapat 482 ribu dolar AS (Rp 4,5 Miliar) dua tahun menjelang Olimpiade 2012.
KEKUATAN Amerika Serikat di ring tinju begitu mengakar kuat. Sejak beberapa dekade lalu, nama-nama seperti George Foremann, Ray Leonard, Oscar De
BERITA TERKAIT
- Daftar 33 Pemain Timnas Indonesia Proyeksi Piala AFF 2024, Ada 7 Nama Abroad
- Taklukkan AS Roma 1-0, Napoli Kembali ke Puncak Klasemen Serie A 2024/25
- Hasil Liga Spanyol: Menang 3-0 Atas Leganes, Madrid Naik Posisi 2 Klasemen
- Kevin Diks Menawan, FC Copenhagen Amankan 3 Poin
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Timnas Indonesia Dinilai Janggal Belum Mengumumkan Skuad Piala AFF 2024