Dibangun Jembatan Terpanjang di Kalimantan
Jumat, 05 Februari 2010 – 17:51 WIB
JAKARTA -- Jembatan Tayan, yang akan menghubungkan antara Kabupaten Sanggau dengan Kabupaten Ketapang, tahun ini akan segeran dibangun. Pembangunan sarana infrastruktur tersebut diharapkan akan mampu menunjang pertumbuhan, terutama disektor perekonomian di Provinsi Kalimantan Barat. "Jadi sarana penunjang yakni jalan sendiri sudah ada, sehinga sarana penghubung tersebut memang sudah saatnya untuk terealisasi," tambahnya. Jembatan ini, jelasnya, akan menjadi penghubung lintas selatan trans Kalimantan. Ditambahkannya, jembatan itu dibagi menjadi dua, yakni yang pertama akses utara Tayan menuju Pulau dengan panjang 280 meter. Jembatan kedua dari Tayan Pulau menuju ke Piasak sepanjang 1.074 meter. (oji/jpnn)
Usman Ja'far, Anggota Komisi V DPR RI menjelaskan, jembatan itu penting karena kondisi geografis Kalbar sendiri masih banyak daerah yang terpisah dengan sungai. Kondisi yang demikian jelas menghambat perputaran perekonomian di daerah tersebut. Sementara, dibanding provinsi tetangga lainnya, kondisi infrstruktur Kalbar jelas tertinggal.
Baca Juga:
"Karena memang di Kaltim, Kalteng atau Kalsel, provinsi tersebut sudah lama terhubung dengan transportasi darat," jelas Usmar di Jakarta, Jum'at (5/2). Menurutnya, jembatan yang akan dibangun merupakan terpanjang di Kalimantan. Panjang jembatan sendiri diperkirakan mencapai 1.354 meter dan lebar 11,5 meter, yang akan menelan dana Rp500 miliar. Lokasi jembatan terletak di Kecamatan Tayan Hilir, yang menghubungkan kota Tayan dengan Piasak. Melintasi Sungai Kapuas melalui Tayan dengan luas 58,3 hektar dan melintasi wilayah yang dihuni 2.181 penduduk.
Baca Juga:
JAKARTA -- Jembatan Tayan, yang akan menghubungkan antara Kabupaten Sanggau dengan Kabupaten Ketapang, tahun ini akan segeran dibangun. Pembangunan
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu
BERITA TERKAIT
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan
- Pertamina Regional Indonesia Timur Raih Penghargaan Internasional Best Practice GCSA 2024
- Mendes Yandri Susanto Sebut BUMDes Penting Cegah Efek Negatif Urbanisasi Bagi Desa
- Sertifikasi Halal Lindungi UMK dari Serbuan Produk Luar Negeri
- Kebijakan Perdagangan Karbon Indonesia di COP 29 Dinilai Bermasalah