Dibanjiri Mahasiswa Internasional, Infrastruktur Australia Tidak Siap
Australia memerlukan investasi sektor perumahan, bukan proyek infrastruktur yang mencolok, jika ingin berhasil mengelola program migrasi dari para mahasiswa internasional.
Pekan lalu diberitakan bahwa Australia menerima 525.000 mahasiswa internasional tahun ini, atau meningkat 12 persen dibandingkan tahun lalu.
Prof. Glen Searle dari Universitas Sydney mengatakan penanganan imigrasi oleh Pemerintah Federal sejauh ini sangat tidak memadai. Pemerintah, katanya, bertanggung jawab secara moral melakukan investasi dalam program imigrasi Australia.
Dalam kasus mahasiswa internasional, menurut Prof Searle, berarti tersedianya perumahan yang lebih terjangkau.
Infographic: Melbourne, RMIT and Monash universities attracted large numbers of migrants in 2016-17. (ABC News/Stamen Design)
"Ada cukup banyak akomodasi mahasiswa, namun jauh dari cukup," katanya.
"Dengan pendanaan Pemerintah Federal, universitas harus mengarahkan sebagian dari penerimaan SPP untuk menyediakan akomodasi sendiri," tambahnya.
Data Biro Statistik Australia (ABS) yang dirilis pekan ini mengungkapkan konsentrasi tertinggi migran Australia dapat ditemukan di sekitar kampus dan pinggiran kota di Melbourne dan Sydney.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat