Dibanjiri Mahasiswa Internasional, Infrastruktur Australia Tidak Siap

Dibanjiri Mahasiswa Internasional, Infrastruktur Australia Tidak Siap
Dibanjiri Mahasiswa Internasional, Infrastruktur Australia Tidak Siap

Liz Allen dari ANU Centre for Social Research & Methods menjelaskan pembangunan infrastruktur tak sejalan dengan program migrasi dalam 20 tahun terakhir. Hal itu, katanya, merupakan kesalahan politisi.

"Saya mendesak agar dalam melihat data ini tidak menyalahkan para migran, melainkan meminta pertanggungjawaban para politisi," tambahnya.

Juru bicara untuk Wakil Perdana Menteri Michael McCormack, yang bertanggung jawab atas masalah kependudukan, mengatakan Pemerintah Federal telah bekerja sama dengan negara bagian dalam mengatasi permasalahan pertumbuhan penduduk.

"Pertumbuhan penduduk di masa depan, mengatasi kemacetan dan investasi dalam berbagai proyek guna memastikan warga dapat pergi dan pulang kerja lebih cepat dan lebih aman, menjadi fokus utama Pemerintah," katanya.

Dia mencontohkan proyek senilai $ 5 miliar untuk Melbourne Airport Rail Link, Victorian Regional Rail Revival, dan proyek jalan ke Macquarie University senilai $80 juta.

Bukan hanya jalan dan kereta api

Sophie Arkoudis, Associate Professor dari University of Melbourne, mengatakan para mahasiswa tertarik tinggal di pusat kota dan sekitar kampus karena adanya tawaran gaya hidup kosmopolitan dan rasa aman. Namun, katanya, Australia bisa mengembangkan "budaya tuan rumah" yang lebih kuat.

"Mereka merasa lebih aman di sana. Ada komunitas, terutama mahasiswa internasional, yang dapat mereka manfaatkan. Namun bisa lebih luas dari itu," katanya.

"Sudah banyak fokus pada apa yang dapat dilakukan universitas bagi mahasiswa internasional," ujarnya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News