Dibanjiri Mahasiswa Internasional, Infrastruktur Australia Tidak Siap
"Namun banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat luas dan mengembangkan budaya tuan rumah dalam menyambut mahasiswa internasional ke Melbourne atau Sydney," tambah Sophie Arkoudis.
Photo: Sejumlah mahasiswa internasional di Australia. (Facebook: SCU International)
Data BPS 2016/17 menunjukkan ekspor sektor pendidikan mencapai nilai $ 28 miliar (sekitar Rp 280 triliun).
Dikatakan, masalah paling mendesak bagi mahasiswa internasional yaitu eksploitasi pekerjaan serta akses perumahan yang aman dan terjangkau.
Prof Glen Searle mengatakan hal ini seringkali dipicu oleh mahalnya biaya perumahan.
"Biaya perumahan memaksa mahasiswa mencari kerja paruh waktu. Mereka hanya diperbolehkan bekerja 20 jam seminggu. Biasanya dengan upah minimum. Banyak di antaranya bahkan dibayar kurang dari itu," katanya.
"Itu seringkali tidak cukup untuk biaya makanan dan sewa rumah," tambahnya.
Penduduk di yang menjadi tempat tinggal banyak mahasiswa juga mengalami perubahan.
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat