Dibanjiri Mahasiswa Internasional, Infrastruktur Australia Tidak Siap

"Namun banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat luas dan mengembangkan budaya tuan rumah dalam menyambut mahasiswa internasional ke Melbourne atau Sydney," tambah Sophie Arkoudis.

Data BPS 2016/17 menunjukkan ekspor sektor pendidikan mencapai nilai $ 28 miliar (sekitar Rp 280 triliun).
Dikatakan, masalah paling mendesak bagi mahasiswa internasional yaitu eksploitasi pekerjaan serta akses perumahan yang aman dan terjangkau.
Prof Glen Searle mengatakan hal ini seringkali dipicu oleh mahalnya biaya perumahan.
"Biaya perumahan memaksa mahasiswa mencari kerja paruh waktu. Mereka hanya diperbolehkan bekerja 20 jam seminggu. Biasanya dengan upah minimum. Banyak di antaranya bahkan dibayar kurang dari itu," katanya.
"Itu seringkali tidak cukup untuk biaya makanan dan sewa rumah," tambahnya.
Penduduk di yang menjadi tempat tinggal banyak mahasiswa juga mengalami perubahan.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia