Dibeli Facebook, WhatsApp Dinyatakan Terlarang di Iran
jpnn.com - TEHERAN - Pemerintah Iran telah melarang warga negaranya untuk mengakses aplikasi pesan, WhatsApp, Sabtu (3/5).
Hal ini lantaran situs yang populer bagi banyak orang untuk berkomunikasi baik di dalam maupun di luar negeri dianggap sebagai situs milik Yahudi, yang merupakan zionis Amerika.
Larangan ini muncul setelah sekitar dua bulan Facebook membeli WhatsApp seharga yang menakjubkan, yaitu 19 miliar dolar AS.
"Alasan ini karena WhatsApp telah dibeli oleh pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, yang merupakan Zionis Amerika," jelas kepala Komite Kejahatan Internet Iran, Abdolsamad Khorramabadi, seperti dilansir dari Fox News Minggu (4/5).
Peran media sosial di Iran mulai bangkit pasca pemilu Juni 2009 lalu. Hal tersebut karena saat itu ribuan rakyat Iran turun ke jalan memprotes hasil pemilihan umum yang memenangkan Mahmud Ahmadinejad menjadi presiden lantaran dinilai curang. Namun, pemimpin protes tersebut ditangkap dan hingga kini masih berada di balik jeruji besi.
Inilah yang membuat para pengunjuk rasa beralih ke situs internet dan jejaring sosial seperti Facebook, Twitter dan YouTube, serta situs micro blogging, sebagai cara yang efektif dan aman untuk menyuarakan perbedaan pendapat politik. (rmo/jpnn)
TEHERAN - Pemerintah Iran telah melarang warga negaranya untuk mengakses aplikasi pesan, WhatsApp, Sabtu (3/5). Hal ini lantaran situs yang populer
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- AI Janus Pro Busetan DeepSeek Diklaim Lebih Canggih dari ChatGPT
- Italia Tutup Akses AI DeepSeek Buatan China, Takut Kebobolan?
- Samsung Galaxy S25 Series Hadirkan Pembaruan, Bikin Konten Makin Mudah
- Hati-Hati Penipuan Siber Selama Momen Imlek 2025, Ini Tips Pencegahannya
- Chatbot AI Buatan Tiongkok Populer di Google Play Store dan Apple App Store
- Media Sosial X Gandeng Visa Untuk Layanan X Money