Dibesuk Adik dan Ibu, Tak Ada Acara Tiup Lilin

Dibesuk Adik dan Ibu, Tak Ada Acara Tiup Lilin
Franky ditemani sang istri, Harwantiningrum, Minggu (15/8). F- ainur rohman/jawapos
"Jadi, kalau saya, bantal itu bukan di kepala, tetapi di punggung," kata Franky kepada Jawa Pos, Minggu (15/8).Selama ini Franky juga alergi kepada dokter. Dia hampir tidak mau bila harus berurusan dengan dokter. Karena itu, tak heran bila penyakit Franky baru ketahuan belakangan. Itu pun setelah Anti memaksa suaminya melakukan general check-up. Saat ditanya soal ketakutannya kepada dokter, Franky enggan memberikan alasan.

Untuk mengurangi rasa sakit di punggung, Franky biasanya minta dipijat. Bahkan, hampir tiap hari. Selain itu, dalam 10 tahun terakhir, pelantun lagu Perahu Retak itu menjalani terapi tradisional dengan sengatan lebah di daerah Cibubur.

"Terapi tersebut sebetulnya sangat sakit. Tapi, Franky menikmatinya," kata perempuan yang dinikahi Franky pada 1982 itu.Franky tidak pernah tahu pencetus awal penyakitnya tersebut. Baru setelah diurut-urut, Franky sadar bahwa pemicunya mungkin sudah ada ketika dia kelas I SD pada 1960. Saat itu Franky yang masih tinggal di kampung Kebalen, Surabaya, meloncat dari trem yang melaju di sekitar Jembatan Merah, Kembang Jepun. Nahas, Franky jatuh dengan pantat terlebih dulu membentur bantalan rel trem.

"Saat itu saya ikut teman-teman yang sudah kelas 2 dan 3. Mereka sudah berpengalaman, sedangkan saya belum. Peristiwa itu mungkin yang menyebabkan penyakit saya ini. Saya menahan sakit ini bertahun-tahun," tutur Franky. Suaranya mulai melemah. Kemudian air matanya membasahi pipi.?Dia teringat masa lalu di kota kelahiran.

Kondisi penyanyi balada legendaris Indonesia Franky Sahilatua yang dirawat di Singapore General Hospital kemarin (16/8) mendadak drop. Padahal, hari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News