Dibilang Pengamat PKS Telah Hancur, Presiden PKS Malah Berterima Kasih, Loh Kok Gitu?
jpnn.com - DEPOK - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman berharap kasus dugaan korupsi yang menjerat kadernya Gubernur Sumatera Utara non aktif, Gatot Pudjo Nugroho merupakan yang terakhir.
Sohibul juga berharap kasus Gatot tidak mengganggu target partainya memenangkan Pilkada di 210 daerah yang calonnya diusung dan didukung PKS.
"Ke depan kami berharap ini kasus terakhir. Kami ingin menerapkan good party governance," tegas Sohibul, dalam konferensi pers usai membuka Mukernas IV PKS di Depok, Jawa Barat, Selasa (3/11).
Dia tidak membantah bahwa kasus Gatot bisa berpengaruh pada elektabilitas para calon kepala daerah dari partainya yang akan bertarung dalam Pilkada Serentak 9 Desember mendatang. Namun, diharapkan dampaknya tidak besar.
"Pengaruh pasti ada dan kami berharap tidak besar. Tentu kami tidak tahu secara persis. Kami akan berupaya untuk memitigasi, meminimalkan pengaruh tersebut pada pilkada," jelasnya.
Salah satu cara yang dilakukan PKS untuk meminimalisir anggapan negatif publik pada kader-kader PKS adalah dengan menjunjung tinggi hukum. PKS, tegasnya, sangat menghormati proses hukum.
"Kami akan hormati proses hukum, sehingga muncul dibenak publik ketika berhadapan dengan hukum, kami tidak melawan hukum. Bahwa PKS memang tidak punya niat melawan hukum," ujarnya.
Selain itu, PKS juga mengerahkan seluruh potensi kadernya untuk bersama-sama memenangkan Pilkada serentak. Walaupun ada pengamat yang bilang bahwa PKS sudah hancur dengan adanya kader-kader yang terlibat dugaan korupsi.
DEPOK - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) M Sohibul Iman berharap kasus dugaan korupsi yang menjerat kadernya Gubernur Sumatera Utara
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN
- DPR-Pemerintah Sepakat BPIH 2025 Sebesar Rp 89,4 Juta, Turun Dibandingkan 2024
- Kubu Harun-Ichwan Minta MK Klarifikasi Soal Akun Ini
- Sahroni Minta Polisi Permudah Mekanisme Pelaporan Kasus, Jangan Persulit Korban
- Mardiono Jadikan Harlah ke-52 PPP Sebagai Momentum Bertransformasi Lebih Baik