Diborgol dan Ditelanjangi di Tahanan Malaysia
Rabu, 25 Agustus 2010 – 00:30 WIB

Tiga petugas Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Batam, Erwan, Asriadi dan Seivo Wewengkang saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR, Selasa (24/8). Foto : M Ramli/Jawa Pos
Selanjutnya, Seivo bersama Asriadi diminta menumpang di kapal tangkapan untuk mengikuti kapal Dolphin 015 yang dikemudikan Kasat DKP Karimun, Hermanto. “Rupanya sudah ada tiga kapal yang sudah ditangkap, ini yang akan di-adhoc (diproses sementara) ke Batam,” paparnya.
Baca Juga:
Ketika dalam perjalanan ke Batam, ternyata ada tiga kapal Polisi Malaysia yang mendekat dan meminta kapal nelayan Malaysia yang ditangkap petugan KKP. Meski sempat terjadi perdebatan, namun para petugas KKP itu tak berdaya.
Bahkan sempat terdengar dua kali suara tembakan. “Saya hanya dengar dua kali tembakan saja, itu saja Pak. Pang pang, gitu Pak. Lalu kami dinaikkan ke kapal (kapal Polisi Malaysia),” ucap Seivo yang dalam forum itu juga mengenakan seragam lengkap..
“Kita disuruh duduk, kita disuruh telentang, kita diikat. Padahal kita memakai atribut (pegawai KKP),” ucap pemilik nama lengkap Seivo Grevo Wewengkang itu.
JAKARTA – Tiga Pegawai Negeri Sipil (PNS) Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Batam yang sempat ditangkap Polisi Diraja Malaysia yakni Asriadi,
BERITA TERKAIT
- Bareskrim Bongkar Peredaran 38 Kg Sabu-Sabu Jaringan Malaysia-Indonesia di Riau
- Doktor Cumlaude Trimedya Dorong Optimalisasi Pengelolaan Barang Sitaan
- Libur Paskah, Polisi Siapkan Skema Lalu Lintas Urai Kemacetan di Jalur Puncak & Lembang
- Pakar Hukum UI Nilai KPK Terkesan Targetkan untuk Menjerat La Nyalla
- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Dukung Industrialisasi Pedesaan Sebagai Model Nasional
- Nono Sampono: PIK 2 Terbuka untuk Semua Agama, Ini Wajah Toleransi Indonesia