Dibuka SBY, IHSG Melesat

Bursa RI Tertinggi Regional

Dibuka SBY, IHSG Melesat
OPTIMIS : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membuka Perdagangan Bursa Efek Indonesia tahun 2009, di Lantai Bursa, Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (5/1). Setelah tahun 2008 lalu menjadi tahun yang berat, Presiden berharap seluruh pihak optimis melewati tahun ini agar semua tantangan dapat diatasi. Foto : Abror Rizki/ RUMGAPRES
Harga cabai, sayur, bawang, dan komoditas lain, menurut SBY, relatif stabil. ’’Kalau naik, itu larinya ke petani. Petani kita yang untung,’’ tuturnya. Di depan para pelaku usaha, SBY juga memamerkan hasil penghitungan akhir APBN 2008 yang mengalami surplus. Akibat sisa anggaran itu, pemerintah bisa memberikan stimulus kepada kalangan usaha hingga Rp 50 triliun.

SBY mengungkapkan, APBN 2008 terserap 99,6 persen atau Rp 985,3 triliun. Penerimaannya 10 persen lebih tinggi daripada sasaran, yakni Rp 981 triliun. Dengan begitu, defisit 2008 tercatat 0,1 persen dari GDP atau lebih kecil dari target 2,1 persen. SBY juga senang dengan meningkatnya penerimaan pajak hingga 13 persen. Tingginya penerimaan membuat pemerintah mendapatkan sisa anggaran Rp 38 triliun.

Plt Menko Perekonomian dan Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengemukakan bahwa pemerintah akan terus melakukan berbagai langkah untuk mendorong bursa ke arah yang lebih positif. BEI pada 2008 menutup perdagangan dengan tema Surviving in Global Markets Turbulence. Pada 2009 BEI dibuka dengan tema Building Confidence in Global Market Turbulence.

Menurut Ani –sapaan karib Sri Mulyani–, pasar modal mengalami guncangan besar. Selain itu, pada kuartal terakhir IHSG dan kapitalisasi pasar modal Indonesia turun hingga 50 persen. ”Penurunan IHSG itu bukan yang terburuk. Kita tidak termasuk dalam kelompok 20 bursa saham terburuk,” tuturnya.

JAKARTA – Optimisme menyelimuti pelaku pasar pada hari pertama perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah libur panjang pergantian tahun.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News