Dibunuh, Mayat Bocah Dicor

Hilang Empat Hari, Ditemukan Sudah jadi "Patung"

Dibunuh, Mayat Bocah Dicor
SADIS: Solikin (kiri) Pelaku pembunuhan sekaligus pengecoran balita bernama Fahri Khusaeni Romadhon, bocah 3,5 (kanan). FOTO: Guslan Gumilang / Jawa Pos
Warga pun berupaya masuk. Kebetulan, rumah merah muda itu sedang kosong. Mereka pun masuk dengan paksa. Setelah mengecek seluruh isi rumah, warga tak berhasil menemukan mayat Fahri. Namun, bau tak sedap makin menyeruak di dalam rumah. Ternyata, setelah ditelusuri lebih jauh, bau itu berasal dari seonggok benda dari semen di belakang rumah. Lokasinya persis di gang sempit selebar satu meter.

Tanpa memecah semen, warga yakin benda itu adalah jasad Fahri. Sebab, benda tersebut seukuran tubuh korban. ''Kalau dilihat sepintas, seperti patung,'' ujar Muktadir, salah seorang warga.

Namun, bentuk ''patung'' Fahri tersebut tidak sama persis dengan tubuh manusia secara utuh. Bagian kepalanya tidak berbentuk lagi. Namun, tangan dan kakinya masih mirip organ tubuh manusia. Posisi kedua tangan lurus ke bawah dan kaki selonjor. Temuan itu langsung dilaporkan ke polisi.

Terkuaknya jenazah Fahri yang dicor tersebut kontan menggegerkan warga sekitar. Siang kemarin, ratusan warga pun menyemut di gang tersebut. Hal itu membuat polisi sulit menggotong jenazah korban ke ambulans.

SURABAYA - Pembunuhan sadis menimpa Fahri Khusaeni Romadhon, bocah 3,5 tahun yang tinggal di Jalan Endrosono II, Semampir. Setelah dihabisi, tubuhnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News