Diburu KPK, Bos Podomoro Land Sempat Ngumpet di...
jpnn.com - JAKARTA -- Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Ariesman Widjaja akhirnya menyerahkan diri ke Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat (1/4). Tersangka suap terhadap Ketua Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta Mohamad Sanusi itu sebelumnya sempat bersembunyi dari kejaran penyidik KPK.
"Malam ini AWJ menyerahkan diri. Dia diantarkan kuasa hukumnya. Sebelumnya bersembunyi di kantornya di Jakarta Barat," kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, Jumat (1/4) malam di markas KPK.
Sebelumnya, penyidik sudah mencari Ariesman di sejumlah tempat. Namun, Ariesman tak ditemukan. Saat ini, Ariesman tengah menjalani proses pemeriksaan di KPK. Yuyuk memastikan KPK akan menahan Ariesman. "Dia sedang diperiksa dan akan ditahan," katanya.
Bagaimana dengan nasib perantara Berlian dan Geri? Yuyuk memastikan sejauh ini belum ada keterlibatan keduanya. "Dia hanya menyerahkan uang, tidak tahu uangnya untuk apa," kata Yuyuk.
Seperti diketahui, Sanusi, Ariesman dan karyawan PT APL Trinanda Prihantoro (TPT) sebagai tersangka. Ariesman diduga menyuap Sanusi lewat perantara Trinanda, Sekretaris Direktur PT APL Berlian dan seorang swasta, Geri. Suap diberikan untuk mempengaruhi pembahasan rancangan peraturan daerah tentang rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Jakarta 2015-2035. Kemudian, raperda tentang rencana kawasan tata ruang kawasan strategis pantai utara Jakarta.
Kasus ini terbongkar dari operasi tangkap tangan KPK yang digelar, Kamis (31/3) malam. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Penyelundupan 19,8 Kg Sabu-Sabu dari Tawau Digagalkan, Bea Cukai Ungkap Kronologinya
- Pakar Apresiasi Andi Sudirman yang Berhasil Tangani 500 Kilometer Jalan di Sulsel
- 5 Berita Terpopuler: Info OTT Terkini, Salah Satu Gubernur Diamankan KPK, Ada di Sini
- Kasus Polisi Tembak Polisi, Ini Permintaan Walhi kepada Kapolri
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Tersangka, Ada Uang Rp15 M, Peras untuk Pilkada