Dibutuhkan Lebih Banyak Tenaga Konseling Bagi Balita
Jumat, 09 November 2012 – 20:02 WIB
JAKARTA - Minimnya jumlah tenaga konseling (bimbingan psikologis) di Indonesia telah berpengaruh pada tumbuh kembang anak usia balita. Sementara selama ini, anak Indonesia sebagian besar hanya menjalani pemeriksaan di Puskesmas.
Dr.Yosellina dari Tim Kesehatan World Vision Indonesia (WVI), mengatakan bahwa anak yang menjalani konseling memiliki riwayat kesehatan dan tumbuh-kembang yang lebih baik dibanding anak yang hanya diperiksa di Puskesmas. "Jadi untuk membuat tumbuh kembang anak itu lebih baik, tak cukup pemeriksaan Puskesmas yang rutin, tapi juga butuh konseling," kata dr Yosellina di Jakarta, Jumat (9/11).
Berdasar hasil survei Kementerian Kesehatan tahun 2007 diketahui, rasio angka kematian bayi masih tinggi, yakni 34 per 1000 kelahiran. Sedangkan angka kematian ibu mencapai 228 per 100 ribu kelahiran hidup.
Pada 2015 nanti, ditargetkan angka kematian bayi ditekan menjadi 24 per 1000 kelahiran. Sementara angkan kematian ibu ditargetkan turun menjadi 102 per 100 ribu kelahiran.
JAKARTA - Minimnya jumlah tenaga konseling (bimbingan psikologis) di Indonesia telah berpengaruh pada tumbuh kembang anak usia balita. Sementara
BERITA TERKAIT
- CPNS dan PPPK Daerah Ini Terima SK, Selamat ya
- Komnas HAM Klarifikasi Polda Jateng soal Kasus Polisi Tembak Mati Siswa SMK
- PW GPII Gelar Aksi Demonstrasi, Begini Tuntutannya
- Makam Siswa SMK yang Tewas Ditembak Polisi Sudah Digali
- Soal Ojol Tak Diberi Subsidi BBM, Menteri Bahli Merespons Begini
- Chandra Asri dan Rumah Atsiri Edukasi Pengelolaan Sampah Personal Care