Dibutuhkan Lebih Dari 2 Tahun Untuk Datangkan 12.000 Pengungsi ke Australia
Menurut beberapa perkiraan yang disampaikan kepada Pemerintah Australia, kemungkinan dibutuhkan lebih dari dua tahun agar semua pengungsi tambahan- yang baru saja diumumkan –sepenuhnya bermukim di negeri kanguru.
Pemerintahan Ton Abbott telah menyedikan 12.000 tempat tambahan bagi perempuan, anak-anak dan keluarga yang mendekam di kamp-kamp pengungsi, setelah melarikan diri dari konflik di Irak dan Suriah.
Diperkirakan, pengungsi gelombang pertama akan tiba di Australia sebelum Natal, tapi seorang pejabat senior di sana juga telah menekankan kasus besar pencari suaka lainnya, yang datang ke Australia dengan perahu.
Pemerintah Australia harus mengelola 13.750 pengungsi yang sudah ada untuk tahun keuangan ini. (Foto: AFP, Angelos Tzortzinis)
Pemerintah Australia juga harus mengelola 13.750 pengungsi yang ada pada tahun keuangan ini.
Mereka yang mengajukan pemukiman kembali juga akan menjalani pemeriksaan identitas, keamanan, kesehatan serta karakter yang bisa menjadi proses panjang.
Pemerintah Australia telah menghitung alokasi proses relokasi pengungsi yang mencapai 700 juta dolar (atau setara Rp 7 triliun) selama empat tahun ke depan, tapi Menteri Keuangan Australia, Joe Hockey, mengatakan, biaya akhirnya akan bergantung pada seberapa cepat aplikasi bisa diproses.
"Ada beberapa perkiraan yang bisa kami siapkan dalam jangka waktu dua tahun dan beberapa perkiraan mungkin membutuhkan waktu sedikit lebih lama," ujar Menteri Joe.
Menurut beberapa perkiraan yang disampaikan kepada Pemerintah Australia, kemungkinan dibutuhkan lebih dari dua tahun agar semua pengungsi tambahan-
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025
- Misinformasi Soal Kenaikan PPN Dikhawatirkan Malah Bisa Menaikkan Harga
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Mengundurkan Diri dari Parlemen
- Dunia Hari Ini: Pemerintah Korea Selatan Perintahkan Periksa Semua Sistem Pesawat
- Jakarta Punya Masalah Kucing Liar, Penuntasannya Dilakukan Diam-diam
- Dunia Hari Ini: Ada Banyak Pertanyaan Soal Kecelakaan Pesawat Jeju Air