Dibutuhkan Ratusan Kepala Sekolah
"Setiap tahun rata-rata lebih dari 20 guru pensiun,'' ujarnya, sembari menyebutkan lebih dari 30 guru yang pensiun tahun ini.
Menurut Tutut, jumlah tenaga kependidikan jauh dari ideal.
SD nonparalel minimal memiliki enam guru kelas, masing-masing satu guru agama dan olahraga, serta satu kepala sekolah.
Faktanya, tidak satu pun SD memenuhi standar minimal tersebut.
Padahal, standar sekolah ideal juga memiliki tenaga kebersihan, keamanan, dan administrasi di samping sembilan tenaga pendidik tersebut.
"Kondisinya memang sangat kurang. Keberadaan tenaga honorer memang sangat membantu. Tetapi, kami tidak diperkenankan mengangkat tenaga honorer sejak 2005,'' dalihnya.
Pengangkatan tenaga honorer dikembalikan ke sekolah masing-masing.
Namun, hal itu wajib dikoordinasikan dengan komite sekolah. Kebijakan tersebut dinilai solusi terbaik.
Tak pelak, tenaga honorer, baik guru tidak tetap (GTT) maupun pegawai tidak tetap (PTT), ada di setiap sekolah.
Keberadaan tenaga honorer terbukti vital bagi dunia pendidikan di Ponorogo, Jatim.
- Krisis Pendidikan Nilai di Tingkat Dasar dan Menengah di Indonesia
- Peduli Pendidikan, PT HSM Berikan Alat Tulis dan Ransel untuk SD di Lingkar Tambang
- Dirjen Nunuk Imbau Pemda Angkat Guru PPPK Menjadi Kepsek, Ini 11 Ketentuannya
- Dirjen Nunuk: 12 Ribu Lebih Guru Penggerak Sudah jadi Kepala Sekolah
- Permendikbudristek 40 Mudahkan Guru PPPK Jadi Kepsek, Pemda Mbalelo
- Jangan Kaget, Sudah Banyak Guru PPPK jadi Kepala Sekolah