Dibutuhkan, Sosok Seperti Susno
Rabu, 24 Maret 2010 – 17:53 WIB
JAKARTA - Terbongkarnya dugaan praktek makelar kasus dalam penanganan kasus pencucian yang dilakukan pegawai Dirjen Pajak, Gayus Tambunan, oleh mantan Kabareskirm Komjen (Pol) Susno Duadji, mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Termasuk salah satunya dari anggota Komisi III DPR RI, Taslim. Taslim mengatakan, dalam hal kasus-kasus mafia secara keseluruhan, mustahil Satgas Pemberantasan Mafia Hukum yang dibentuk Presiden bisa maksimal, jika tidak ada keberanian dari internal untuk mengungkapkannya. Legislator asal Partai Amanat Nasional itu mencontohkan, misalnya dalam kasus Artalyta yang mendapat perlakuan istimewa di Rumah Tahanan (Rutan) Pondok Bambu beberapa waktu lalu, yang ternyata tak ada tindak lanjutnya. "Markus apa yang terungkap dalam Artalyta? Kecuali orang di dalam," tukasnya.
Menurut Taslim, sosok seperti Susno Duadji sangat dibutuhkan untuk mengungkap keberadaan makelar kasus, yang bukan hanya terjadi di kepolisian tetapi juga pada lembaga-lembaga lain. "Harus ada keberanian (elemen) internal seperti Pak Susno, baru bisa terungkap," kata Taslim, dalam diskusi di Gedung DPD, Jakarta, Rabu (24/3).
Baca Juga:
Sebagaimana diketahui, Susno menuding sejumlah pihak - termasuk Brigjen (Pol) Edmon Ilyas dan Brigjen (Pol) Raja Erizman - telah menikmati bagi-bagi uang dalam rekening Gayus, yang bernilai sekitar Rp 24,6 miliar. Beberapa penyidik juga disebut termasuk ikut menikmati uang itu.
Baca Juga:
JAKARTA - Terbongkarnya dugaan praktek makelar kasus dalam penanganan kasus pencucian yang dilakukan pegawai Dirjen Pajak, Gayus Tambunan, oleh mantan
BERITA TERKAIT
- Prarekonstruksi Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Ada 3 Lokasi
- Tok, Hakim Tolak Gugatan Praperadilan Tom Lembong
- Jaksa Dianggap Mengambil Alih Kewenangan Penyidikan di Kasus Korupsi Timah
- Kapolrestabes Semarang Disorot soal Siswa SMKN 4 Semarang Tewas Diduga Ditembak Polisi
- Kementerian ATR: Diperlukan Upaya Strategis dalam Pengelolaan Tanah dan Ruang
- Akun Fufufafa Disebut Identik dengan Gibran, Unggahannya Mengarah ke Gangguan Jiwa