Dicari, Capres Bersih dan Membersihkan
Selasa, 22 Mei 2012 – 16:01 WIB
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Ode Ida mengharapkan munculnya figur calon presiden (capres) yang bersih untuk Pilpres 2014 mendatang. Harapannya dengan capres yang bersih itu pula maka upaya "bersih-bersih" pemerintahan dari mental korup bisa berhasil.
La Ode menyebit gigur capres bersih itu harus benar-benar bebas dari berbagai prilaku tercela seperti tindak pidana korupsi maupun pelanggaran HAM, serta mampu membersihkan lingkungannya dari berbagai praktek tercela itu. “Menang figur yang bersih dan mampu membersihkan itu sangat langka dan tidak banyak terekspose di media massa,” kata La Ode Ida saat menjadi pembicara dalam diskusi publik NKRI Menuju Pilpres 2014 bertema "Inilah Ciri Capres Busuk" di press room DPR, kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, Selasa (22/5).
Mantan pengamat politik itu menambahkan, tidak tereksposnya figur bersih yang mampu membersihkan untuk Pilpres lebih disebabkan karena tidak adanya kemampuan finansial. “Karenanya sudah saatnya media massa membuat agenda setting untuk mensosialisasikan ciri-ciri presiden busuk dan mana yang diharapkan muncul,” sarannya.
Lebih lanjut La Ode menjelaskan rusaknya sistem dan individu-individu yang memegang kendali kekuasaan saat ini sebenarnya tidak lepas dari warisan sejarah bangsa di masa lalu. Pemerintah saat ini, katanya, juga menganggap sebagai tuan yang harus dilayani oleh rakyat sehingga mengingatkan pada kondisi zaman penjajahan kolonial dulu.
JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI La Ode Ida mengharapkan munculnya figur calon presiden (capres) yang bersih untuk Pilpres
BERITA TERKAIT
- Menyikapi Pernyataan Effendi, Guntur Romli Yakin Status Tersangka Hasto Sebagai Orderan Politik
- Indonesia Jadi Anggota BRICS, Marwan Cik Asan: Ini Langkah Strategis!
- Sultan Sebut Sawit Bisa Jadi Modal Soft Power Indonesia Dalam Geopolitik Global
- Agenda HUT PDIP Tidak Mundur Meski Hasto Menghadapi Persoalan di KPK
- Jumlah Anggota Koalisi Parpol di Pilpres Perlu Diatur Mencegah Dominasi
- Proses Penetapan Tidak Transparan, Dekot Se-Jakarta Ajukan Gugatan ke PTUN