Dicari, Otak di Balik Gaji BPIP Lebih Besar dari Presiden
jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan, besarnya gaji Dewan Pengarah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila) mengagetkan publik. Menurut dia, publik sangat menyoroti besarnya gaji yang diberikan negara kepada para tokoh tersebut.
"Publik tidak memperkirakan tunjangan (gaji) BPIP sampai di atas ratusan juta," kata Taufik di gedung DPR, Jakarta, Senin (28/5).
Dia yakin, para tokoh nasional yang menjadi anggota Dewan Pengarah BPIP itu tidak pernah diinformasikan soal besaran gaji mereka.
Misalnya, kata dia, Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati Soekarnoputri yang juga Presiden RI kelima, tentu sudah tidak pernah lagi memikirkan gaji.
"Apa pun beliau adalah mantan presiden. Jadi tidak dalam pikiran saya, Bu Mega dalam posisi diberitahu atau yang meminta karena sudah sangat tidak pada kelasnya," katanya.
Karena itu, Taufik mengaku saat ini tengah mencari siapa otak yang menyodorkan besaran gaji itu sehingga dijadikan sebuah kebijakan oleh presiden. "Secara pribadi, saya masih husnuzan tokoh-tokoh yang ada di situ tidak tahu terhadap tunjangannya," katanya.
BACA JUGA: Yakinlah, Bu Mega dan Para Tokoh di BPIP Tak Pikirkan Gaji
Namun, ujar Taufik, karena kemudian menjadi polemik, alangkah baiknya kebijakan tersebut ditinjau ulang saja. Apalagi, besaran penghasilan Dewan Pengarah BPIP itu di atas gaji Presiden Joko Widodo. "Karena sekali lagi masa di atas gaji presiden," katanya.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengaku kaget dengan besarnya gaji Dewan Pengawah BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila).
- Agung Sebut Pilkada Jateng Jadi Ajang Pertarungan Efek Jokowi vs Megawati
- Ulas Putusan MK, Megawati Bicara Sanksi Pidana Bagi ASN & Anggota TNI/Polri yang Tak Netral
- Megawati Dengar Ada Institusi Negara Tak Netral Pas Pilkada, Sampai Pakai Intimidasi
- Hasto Ajak Rakyat Merenung, Apakah Jokowi dan Keluarganya Harus Dibiarkan
- Megawati Merasakan Getaran Kasih Risma yang Bisa Mengubah Jawa Timur
- Targetkan Kemenangan, Sekjen PDIP Ingatkan Megawati Dinggembleng di Yogyakarta