Dicegat Satu Jam Perjalanan Pulang

Dicegat Satu Jam Perjalanan Pulang
Dicegat Satu Jam Perjalanan Pulang
Untuk meyakinkan dirinya, Wahyudin mengecek berita penangkapan ini dari internet. Dirinya menyesalkan, penangkapan itu tanpa disertai surat resmi dari kepolisan. Sebab, Wahyudin mengaku kalau sampai sekarang keluarga belum menerima surat pemberitahuan resmi penangkapan dari kepolisian. Wahyudin meminta agar para perempuan yang bersama rombongan Ba"asyir segera dilepaskan. Sebab, mereka dinilai tak ada hubungannya sama sekali dengan tudingan polisi.

Wahyudin menyayangkan alasan penangkapan yang dilontarkan polisi. Yakni adanya keterkaitan Ba"asyir dengan jaringan terorisme. Dirinya menilai kalau tindakan dari tim Densus itu merupakan suatu rekayasa dan metode pengalihan isu.  "Dari pondok, kami menyayangkan penangkapan terhadap Ustad Ba"asyir. Selama ini ustad hanya berdakwah. Memang dakwahnya sedikit tegas dalam menyampaikan syariat Islam," terang Wahyudin.

Ustad yang murah senyum ini menyatakan kalau isu itu berasal dari Amerika. Dirinya menilai kalau isu keterkaitan dengan terorisme merupakan suatu komoditas dan akan muncul terus-menerus. "Isu itu memang sengaja dilontarkan menjelang momentum Ramadan. Dan sudah menjadi tren setiap penerimaan santri baru muncul isu yang dikait-kaitkan dengan terorisme. Gambaran saya ini lebih pada pengalihan isu," ujar dia.

Lebih lanjut, Wahyudin akan melakukan konfirmasi ke pihak kepolisian mengenai kondisi dan keberadaan Ba"asyir dan istrinya. Dirinya yakin kalau Ba"asyir tidak bersalah, dan siapa pun yang menzaliminya akan mendapatkan laknat.

USTAD Abu Bakar Ba"asyir ditengarai ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror hanya satu jam dalam perjalanan pulang ke Solo dari Ciamis,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News