Diculik Dari Sekolah, Bocah 5 Tahun Dicabuli Parbetor
Rabu, 19 Desember 2012 – 08:08 WIB
Selanjutnya, korban pun diminta menunjukkan rumah pelaku. Bermula dari sekolah dimana dia diculik, secara perlahan tapi pasti Bunga menunjuk kearah mana dia dibawa. Hingga akhirnya kediaman pelaku ditemukan pada Senin (17/12) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Tak mau konyol, keluarga korban menghubungi petugas Polsek Medan Baru guna menangkap pelaku.
Saat diamankan, Liston pria yang telah beristri ini mengelak atas tuduhan tersebut. Namun Bunga dengan yakin menunjuk pelaku yang telah mencabulinya. Akhirnya, oleh petugas, pelaku diamankan ke Polsek Medan Baru.
Saat ditanyai, Bunga mengatakan jika telinganya dikencingi oleh pelaku. "Kuping aku dipipisin," katanya polos seraya menyampaikan jika telinganya tersembur sperma dari kemaluan pelaku. Tampak pula Bunga pingsan dipelukan ibunya, ketika dipertemukan dengan pelaku. "Takut kali dia kayaknya, sampai pingsan," kata salah satu kerabat korban.
Paman korban mengatakan, jika tertangkapnya pelaku setelah Bunga mampu menunjukkan arah kediaman pelaku, serta jaket coklat lusuh yang dikenakan pelaku. "Dari jaket lah dia yakin itu pelakunya. Memang pintar anak itu. Dia juga bisa menunjukkan dimana rumah si pelaku itu, makanya kami kesana. Kalau dari dia, katanya dia diciumi sama dibuka pakaiannya sampai bugil, terus dia nangis," ungkap paman korban yang menyatakan agar identitas keponakannya dan dirinya tidak dibuat dengan alasan aib.
MEDAN- Sony Liston Siagian (35), seorang penarik becak bermotor (parbetor), warga Jalan Sei Seguti, Kecamatan Medan Petisah diamankan personil Polsekta
BERITA TERKAIT
- 2 Hari Hilang, Siswi di Deli Serdang Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan Karung
- Perempuan Muda Dibunuh di Deli Serdang, Mayatnya Ditemukan dalam Karung
- Polisi Tangkap Penyiram Air Keras Wanita di Bekasi, Motif Pelaku Terkuak
- Pria di NTB Perkosa Teman Anaknya yang Main ke Rumah, Begini Kejadiannya
- Penganiaya Dokter Koas di Palembang Terancam 5 Tahun Penjara
- Ternyata ini Motif Pria Berkaus Merah Aniaya Dokter Koas di Palembang