Dicurigai Ingin Bergabung dengan ISIS di Suriah, Pria Australia Dicabut Paspornya

Ia lantas mengutarakan, "Hanya karena saya Muslim, bukan berarti saya ingin bergabung dengan mereka atau kelompok apapun."
Dokumen pengadilan juga menunjukkan bahwa pada Juli 2013, ASIO mewawancarai pria itu terkait hubungannya dengan kelompok ‘Jabhat al-Nusra’.
Selama wawancara di tahun 2013 itu, sang pria telah diberitahu bahwa jika ASIO yakin seseorang berniat untuk melakukan perjalanan ke Suriah, untuk melatih atau melakukan aktivitas militer dengan sebuah kelompok, maka paspor mereka akan dibatalkan.
Pria itu menjawab bahwa ia memiliki sedikit pemahaman tentang situasi di Suriah, ia tak mendengar ada orang di komunitasnya yang merencanakan untuk melakukan perjalanan berjuang bagi kelompok ‘Jabhat al-Nusra’, dan ia tak mengenal siapapun yang mengumpulkan dana untuk organisasi teroris.
Pada Selasa (12/5), pengadilan mengatakan, bukti yang dihadirkan dalam sidang tertutup mendukung penilaian ASIO.
Pengadilan mengkonfirmasi pembatalan paspor pria itu dan keputusan untuk menerbitkan penilaian keamanan yang merugikan.
Seorang pria Australia dicabut paspornya setelah muncul kecurigaan ia akan melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok ISIS.Namun,
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Dunia Hari Ini: Ledakan Bus di Israel Diduga 'Serangan Teror'
- Pelajar di Luar Negeri Ikut Dukung Aksi 'Indonesia Gelap'
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Subianto Lantik 481 Kepala Daerah
- Dunia Hari Ini: Bus Terjun ke Jurang di Bolivia, 30 Orang Tewas
- Omon-Omon Pemangkasan Anggaran: Efisiensi yang Kontradiktif?
- Dunia Hari Ini: Pesawat Delta Air Terbalik, Tak Ada Korban Jiwa