Dicurigai, Pembiaran Rendahnya Elektabilitas Ical
jpnn.com - JAKARTA - Mantan Wasekjen Partai Golkar, Iskandar Manji menyayangkan reaksi keras dan berlebihan dari Sekjen Golkar Idrus Marham dan kawan-kawannya yang sangat tendensius menyudutkan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar, Akbar Tandjung.
"Menurut saya, apa yang disampaikan Bang Akbar normatif saja sebagai bentuk kecintaan dan pedulinya kepada Golkar. Yang tidak etis itu reaksi Idrus Marham dalam merespon pernyataan Akbar Tandjung yang mempertanyakan rendahnya elektabilitas capres Golkar, Aburizal Bakrie," kata Iskandar Manji, di Jakarta, Minggu (22/9).
Dikatakannya, substansi pernyataan Akbar Tandjung cukup jelas yakni kenapa elektabiltas Ical hingga kini tidak membaik secara signifikan? Lalu Akbar mengusulkan agar dievaluasi pelaksanaan dari keputusan Rapimnas tahun lalu itu yang memutuskan Ical jadi capres.
"Kalau sebuah usulan untuk mengevaluasi satu pekerjaan saja dilawan, lalu mekanisme apa yang harus dipakai agar keputusan Rapimnas itu terukur dan bisa memberi manfaat besar bagi Golkar. Saya menduga ada agenda tertentu dibalik pembiaran rendahnya elektabiltas capres Golkar itu," ujar dia.
Selain itu, Iskandar menjelaskan siapa Akbar Tandjung. Menurut Iskandar, Akbar adalah tokoh Golkar yang berani berdiri paling depan ketika Golkar menghadapi masa-masa kritis dan sulit, dihujat dan diusulkan untuk dibubarkan.
Dalam kondisi seperti itu, kata dia, Akbar-lah yang mampu menaikan citra Golkar dan bahkan berhasil meraih suara cukup tinggi meski tidak menang pada pemilu 1999.
“Mereka yang kini mengecam Akbar, dulu memang berada di mana? Kok begitu mudahnya mencela dan menghujar Akbar. Mengapa mereka tidak bertemu dan mempertanyakan persoalan apa sesungguhnya yang diinginkan Akbar. Dengan komunikasi, saya kira banyak masalah akan selesai,” papar Manji. (fas/jpnn)
JAKARTA - Mantan Wasekjen Partai Golkar, Iskandar Manji menyayangkan reaksi keras dan berlebihan dari Sekjen Golkar Idrus Marham dan kawan-kawannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan
- Gegara Dilarang Pakai Narkoba, RR Tega Aniaya Istri Hingga Tewas
- Mengisi Kuliah Umum di Politeknik PU, AHY Bicara Program Makan Bergizi Gratis
- Tidak Elok KPK Mencari Kesalahan, Apalagi Merangkai Cerita Demi Menarget Orang
- Penyidik Temukan Ratusan Amplop di Rumah Istri Muda Kadisnakertrans Sumsel, Jumlahnya Capai Sebegini