Didera Vertigo, Novelis N.H. Dini Pilih Aktif Melukis
Jual Lukisan Tinta China untuk Biaya Hidup
Selasa, 30 Desember 2008 – 11:30 WIB
Pengarang terkemuka N.H. Dini mengisi hari tua dengan aktif melukis. Karya lukisnya dijual untuk mengongkosi pengobatan sakitnya serta biaya hidup di panti lansia. Dia tetap bersemangat meski tinggal seorang diri, sementara dua anaknya tinggal di luar negeri.
PRATONO, Ungaran
PONDOK mungil di Desa Lerep di kaki Perbukitan Ungaran, Kabupaten Semarang, itu tampak asri dengan berbagai bunga serta tanaman di sekeliling halaman. Hawa sekeliling pondok di kompleks Wisma Lansia Langen Werdhasih tersebut sejuk dengan pemandangan yang indah.
’’Ya inilah hiburan saya kalau di rumah, merawat tanaman,’’ tutur N.H. Dini sambil menunjuk koleksi tanamannya.
Mengurusi tanaman adalah bagian keseharian pengarang novel Namaku Hiroko (1977) itu. Sebab, dari sanalah dia mengaku sering mendapat inspirasi untuk menulis. Setelah beberapa kali pindah tempat tinggal sejak memutuskan kembali ke Indonesia, sudah dua tahun terakhir mantan istri diplomat Prancis itu tinggal di Ungaran.
Wajah penulis produktif kelahiran Semarang 29 Februari 1936 tersebut tampak cerah. Seperti tulisan-tulisannya yang dinamis, Dini tetap bersemangat menerima Radar Semarang (Jawa Pos Group) yang didampingi Amang Suramang, komunitas baca Goodreads Indonesia.
Pengarang terkemuka N.H. Dini mengisi hari tua dengan aktif melukis. Karya lukisnya dijual untuk mengongkosi pengobatan sakitnya serta biaya hidup
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara