Didesak Mengundurkan Diri, Ketua MK: Saya Enggak Mau Gaduh
jpnn.com, JAKARTA - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat enggan berkomentar banyak mengenai desakan dari sejumlah kalangan agar dirinya mundur dari jabatan karena diduga terlibat kasus etik.
"Oh kalau itu saya tidak pernah berkomentar,” ucap Arief di Istana Negara, Jakarta, Selasa (13/3). Arief menyampaikan hal itu ketika ditanya mengenai banyaknya yang meminta dirinya mundur dari posisi ketua MK.
Arief enggan berpolemik soal tudingan keterlibatannya di kasus etik. Sebaiknya, kata dia, hal itu ditanyakan langsung ke dewan etik MK.
“Tanya dewan etiknya saya melanggar apa. Apakah saya harus mundur atau tidak, tanya dewan etik," pinta Arief.
Saat diminta penegasan apakah dirinya tidak akan mengundnurkan diri dari posisi ketua MK, Arief kembali menjawab tidak akan mengomentarinya lagi.
"Saya enggak mau gaduh. MK ini mau menangani pilkada. Nanti kalau saya komentar gaduh enggak elok. Indonesia kalau selalu suudzan, gaduh, enggak bisa maju. Mari kita melangkah ke depan dengan sebaik-baiknya,” pungkas dia.(fat/jpnn)
Arief Hidayat enggan berkomentar banyak mengenai desakan dari sejumlah kalangan agar dirinya mundur dari jabatan sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- Ketua MK Prediksi Ratusan Kandidat Bakal Mengajukan Sengketa Pilkada
- Gugatan PTUN Anwar Usman Dikabulkan, MK Bakal Lakukan Ini
- Hakim MK: Pelanggaran Prinsip Pemilu Tampak Jelas dengan Kasat Mata
- Menyampaikan Dissenting Opinion, Hakim Arief Singgung Soal Jokowi yang Partisan
- Sampaikan Dissenting Opinion, Saldi Isra Anggap Dalil Politisasi Bansos Beralasan Hukum
- Mahkamah Konstitusi Klarifikasi Kabar Anwar Usman Pakai Fasilitas Ketua MK