Didimax Kembali Literasi Masyarakat soal Investasi di Pasar Emas dan Forex

jpnn.com, JAKARTA - Didimax Berjangka kembali menyelenggarakan program literasi perdagangan komoditi melalui topik Correlation between Gold & Forex di Hotel Aryaduta, Makassar.
Direktur Didimax, Cenli Yani menjelaskan program ini kembali diagendakan dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), khususnya emas dan forex.
Dia berharap program literasi itu bisa mengubah paradigma masyarakat tentang trading emas atau forex yang semula negatif menjadi positif.
Dengan begitu, masyarakat dapat menjadikan trading emas atau forex sebagai alternatif investasi yang aman.
"Saya berharap masyarakat tidak lagi merasa tertipu oleh oknun-oknum yang merusak paradigma trading emas dan dorex menjadi negatif, padahal trading forex sudah di atur oleh pemerintah sedemikian baik untuk melindungi masyarakat agar bisa berinvestasi dengan aman dan nyaman," kata Cenli Yani kepada awak media, baru-baru ini.
Pada kesempatan yang sama, Analis Didimax, Syamsu Ramadhan menekankan pentingnya edukasi dalam memahami dinamika pasar, strategi, analisis serta risiko pada transaksi investasi atau pun trading.
Oleh karena itu, Syamsu menilai kelas edukasi dari Didimax sebagai langkah revolusioner untuk membantu para pemula yang ingin berinvestasi.
Didimax memprioritaskan kebutuhan perdagangan pelanggan dengan menyediakan platform ramah pengguna yang menawarkan lingkungan perdagangan yang stabil dan transparan.
Didimax Berjangka kembali menyelenggarakan program literasi investasi di pasar emas dan forex.
- Emas Diburu, Dirut Pegadaian: Transaksi Emas Naik 4 Kali Lipat, Capai Rp1,5 Triliun
- Pemerintah Perlu Mengambil Langkah Konkret Untuk Mendorong Masuknya Arus Investasi Asing
- Harga Emas Antam Hari Ini 17 April Melonjak Lagi, Jadi Sebegini Per Gram
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy
- Cetak Rekor Sejarah, Harga Emas Tembus USD 3.300 Per Troy
- Gubernur Jateng Tawarkan Langsung Investasi kepada 100 Investor dari 5 Negara