Didorong jadi Cawapres Pendamping Jokowi, Jenderal Tito Bilang Begini
jpnn.com, JAKARTA - Nama Kapolri Jenderal Tito Karnavian ikut meramaikan bursa pencapresan. Sejumlah kalangan menilai Tito layak menjadi calon wakil presiden (cawapres) pendamping Jokow Widodo pada pilpres 2019 mendatang.
Mantan Kapolda Metro Jaya tersebut mengatakan, memang ada beberapa unsur masyarakat yang menginginkan dirinya masuk ke dunia politik pada 2019. ”Namun, saya tidak menanggapinya, saya tetap fokus bertugas sebagai Kapolri,” ujarnya.
Tanggung jawab sebagai Kapolri merupakan tugas yang berat, sehingga tidak ingin terpancing masuk dalam arena politik. ”Saya tidak tertarik masuk dunia politik,” papar mantan Kapolda Papua tersebut.
Terkait sejumlah kalangan ingin menyandingkan dirinya sebagai cawapres bersama Jokowi pada pilpres 2019, Tito menjawab,” Saya mau fokus sebagai kapolri saja.”
Dia meminta semua pihak untuk menahan diri dalam menyeret dirinya ke panggung politik. Saat ini Tito memilih untuk mengabdi membawa Polri menjadi lebih baik.
”Saya lebih tertarik menjadi seorang pengajar daripada politikus,” papar mantan Kadensus 88 Anti Teror tersebut.
Selain Kapolri yang coba ditarik ke panggung politik, memang sebenarnya sudah banyak perwira tinggi (Pati) Polri yang dikabarkan akan maju menjadi kepala daerah.
Diantaranya, Dankorbrimob Irjen Murad Ismail, Kapolda Jawa Barat Irjen Anton Charliyan dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Paulus Waterpau.
Nama Kapolri Jenderal Tito Karnavian ikut meramaikan bursa pencapresan. Sejumlah kalangan menilai Tito layak menjadi calon wakil presiden (cawapres)
- Mendagri Tito Dukung Sukseskan Perayaan Natal Nasional 2024 di Indonesia Arena
- Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Mempercepat Penyelesaian RTRW dan RDTR
- Mendagri Tito Minta Pemda Percepat Pendataan Irigasi di Daerah untuk Swasembada Pangan
- Puluhan Ribu Kader Hadiri Fun Run dan Walk, Kampanyekan Indonesia Tanpa KDRT
- Minta Wacana Polri di Bawah Kemendagri Dihentikan, GP Ansor: Langkah Tito Sudah Tepat
- Mendagri Tito Sebut Inflasi 1,55 Persen di November Terendah Sejak Indonesia Merdeka