Diduga ada Oknum Aparat di Balik Maraknya Praktik Prostitusi di Puncak Bogor
Petugas, kata dia, biasanya melihat terlebih dulu jumlah perempuan yang ikut berpesta. Kemudian per orangnya harus bayar uang keamanan sebesar Rp 50 ribu.
”Per orang Rp 50 ribu. Yang datang pakai mobil patroli dan baju dinas. Setelah itu kami lanjut pesta,” bebernya.
Sementara itu, Kapolsek Cisarua Kompol Yayan Sopyan mengatakan, pihaknya tidak mengetahui hal tersebut.
Kala ada, katanya, dia meminta secara detail data petugas yang meminta ’jatah’ itu. ”Sementara waktu tidak ada. Saya minta data anggotanya,” ujarnya.
Kanit Reskrim Polsek Cisarua Iptu Yudi Wahyudi membeberkan, informasi itu baru saja didapatkan.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada tindakan seperti itu yang dilakukan pihak polisi. Jika benar, dirinya menyebut, akan mengecek lebih lanjut.
”Biar nanti dicek,” tukasnya. (reg/c/radarbogor)
Oknum aparat diduga melindungi praktik prostitusi di kawasan Puncak Bogor, Jawa Barat.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- BPKP Usulkan Rancangan Kebijakan MRPN Lingkup Pemerintah Daerah
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Mak-Mak Majelis Taklim Dukung Rena Da Frina Pimpin Kota Bogor
- Wanita Dijual kepada Pria Bertarif Sampai Rp 750 Ribu, Ada yang 17 Tahun
- Preman Pasar Tumpah Bogor Provokasi Tolak Penggusuran, IPW: Polisi Jangan Kalah