Diduga Bagian dari Operasi Intelijen, Aktivitas CUS di Indonesia Dilaporkan ke Polisi

Lebih lanjut, Rusdianto mengatakan soft operation intelligence itu masuk melalui berbagai lembaga kajian dan seminar yang bertujuan memengaruhi opini publik.
“Ini diduga, ya. Semoga itu tidak benar. Namun, kami lihat bahwa opini Saudara Abdulhakim Idris seakan mengadu antara Indonesia dan Pemerintah China soal Uighur. Eksistensi dukungan Indonesia kepada kemerdekaan Palestina juga akan berkurang. Ini yang bisa memengaruhi opini publik,” ungkap dia.
Oleh karena itu, dia meminta Polri untuk mengawasi aktivitas itu demi terciptanya kondisi yang kondusif.
“Kami sudah menyampaikan info ini ke Mabes Polri dan pihak sana pun menerima dengan baik laporan yang saya sampaikan, tetapi ini sifatnya bukan laporan pidana. Ini hanya sebatas pemberian informasi untuk ditindaklanjuti oleh Polri, Kemenlu, BIN dan sebagainya,” ujar Rusdianto.
“Laporannya kami ke Intelkam atau ke Kapolri langsung melalui Setum (Sekretariat Umum), bukan ke SPKT (Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu) karena ini bukan pidana. Laporan ini hanya antisipasi dugaan aktivitas intelijen di Indonesia,” pungkas Rusdianto.(fri/jpnn)
Aktivis Forum Umat Islam Progresif Rusdianto Samawa melaporkan aktivitas Abdulhakim Idris selama di Indonesia kepada Polri pada Jumat (22/12/2023).
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Siswa SMA Tewas di Asahan, Soedeson: Jika Keluarga Ragu, Silakan Lakukan Autopsi
- Klarifikasi Polda Jateng soal Intimidasi Ibu Korban di Kasus Brigadir AK
- Analisis Reza soal Kejahatan AKBP Fajar Pemangsa Anak-Anak
- Komisi III Dukung Sanksi PTDH untuk Oknum Polisi Terlibat Pemerasan di Kepri
- Tongkang Batu Bara Tabrak Rumah Warga di Sungai Musi, Polisi Olah TKP
- Harmoni Ramadan, Kebersamaan TNI-Polri di Halaman Mapolda Riau