Diduga Dianiaya, Santriwati di NTB Masih Koma
jpnn.com, MATARAM - Pihak Polda Pihak Polresta Mataram, NTB masih meminta hasil rekam medis santriwati Pondok Pesantren Al-Aziziyah berinisial NI (13) yang diduga menjadi korban penganiayaan.
Rekam medis itu diminta resmi oleh polisi kepada pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soedjono, Kabupaten Lombok Timur.
"Permintaan (hasil rekam medis) kami ajukan secara resmi dengan bersurat kepada pihak rumah sakit. Surat kami ajukan Senin kemarin (24/6)," kata Kasat Reskrim Polresta Mataram Kompol I Made Yogi Purusa Utama di Mataram, Selasa (25/6).
Menurut Kompol Yogi, pihaknya belum bisa mengambil langkah hukum lainnya terkait dugaan penganiayaan sebelum ada rekam medis dari pihak rumah sakit.
"Jadi, rekam medis ini yang nanti menentukan langkah kami dalam menindaklanjuti laporan," ujarnya.
Terkait kapan hasil rekam medis itu terbit, Yogi mengaku belum mendapatkan informasi lanjutan dari pihak rumah sakit.
"Ya, tentunya mereka dari pihak rumah sakit juga punya prosedur, ada tahapan yang harus dilakukan sebelum menerbitkan. Bukan, begitu kami ajukan, langsung diberikan. Kita tunggu saja," tuturnya.
Sementara, Mahmud H. Umar, bapak kandung santriwati NI yang dihubungi melalui telepon dari Mataram menyampaikan bahwa anaknya kini masih menjalani perawatan medis secara intensif di RSUD dr. Soedjono.
Seorang santriwati di Lombok Timur, NTB masih koma diduga akibat dianiaya. Polisi masih menunggu rekam medis korban dari pihak rumah sakit.
- Ribuan Honorer Tak Lulus PPPK Bakal Unjuk Rasa, Ini Tuntutannya
- Polisi Dianiaya Pelaku Perkelahian, Tersangka Remaja 22 Tahun
- Prostitusi di Banda Aceh Terungkap Setelah Si Wanita Dianiaya Pelanggan
- Oknum Polisi Penganiaya Pria Tua di Sumsel Dicopot dari Jabatan
- Aniaya Mahasiswa, 5 Anggota Polda Sulbar Jadi Tersangka
- Aksi Bu Guru Cabuli Siswa SMP di Grobogan Ketahuan, Ya Ampun