Diduga Dicatut, Gubernur Riau Ancam Polisikan BSDMI
Selasa, 12 Juli 2011 – 23:10 WIB
Satu persatu mahasiswa Riau dipanggil untuk diajak bicara empat mata. Secara bergantian. Sebelumnya mahasiswa tidak mengenal siapa Leo, namun karena sering berkunjung ke asrama mahasiswa selama lebih kurang 2 bulan lalu, pembicaraan soal BSDMI semakin mengerucut.
Leo mengatakan, dana hibah ini memang diprogramkan untuk membantu pemerintah kabupaten terkait apabila ada salah satu dari program pemerintah tersebut yang belum terselesaikan. Maka dengan dana inilah nantinya bisa membantu program tersebut.
‘’Karena itu dia meminta mahasiswa yang mengenal Bupati atau Walikota asal daerah mereka, untuk ikut melakukan loby. Katanya bila nanti dana dari World Bank cair, maka mahasiswa yang bisa meloby kepala daerah akan mendapatkan fee 2,5 persen dari dana hibah bernilai ratusan miliar ini,’’ kata Supriadi (21) mahasiswa Riau asal Indragiri Hilir menambahkan.
Rudi (24) mahasiswa asal Inhil mengatakan bahwa sudah banyak mahasiswa Riau di Jakarta yang awalnya percaya. Bahkan saat ini beberapa rekan mereka sedang berada di Pekanbaru untuk mulai melakukan pendekatan dengan kepala daerah.
JAKARTA — Sepak terjang Badan Sumber Daya Manusia Indonesia Pemantau Potensi Ekonomi Daerah (BSDMI-P2ED) yang diduga melakukan penipuan, ternyata
BERITA TERKAIT
- Ada Kontroversi di Kasus Polisi Tembak Siswa SMK, Komnas HAM Angkat Bicara
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- KPK Lanjutkan Penyidikan Kepada Karna Suswandi
- Kementerian LH Tutup Pembuangan Sampah Ilegal di Bekasi
- LBH Semarang Sebut Penembakan Sewenang-wenang oleh Polisi Tidak Bisa Dibenarkan apa pun Alasannya
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri